iaminkuwait.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia memperkuat kerja sama diplomasi ekonomi internasional untuk meningkatkan kerja sama kelembagaan melalui koordinasi dan sinergi dalam pelaksanaan kebijakan diplomasi. hubungan internasional yang harus diperjuangkan. demi kepentingan Indonesia di dunia internasional.
“Penandatanganan nota kesepahaman ini menunjukkan upaya koordinasi dan sinergi kedua lembaga ini untuk meningkatkan peran dan memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Selasa (28/5/2024).
Kesepakatan ini dimeriahkan dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Gubernur BI Perry Warjiyo dan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi pada 15 Mei 2024. Kerjasama kedua lembaga tersebut akan berlaku efektif hingga tanggal 15 Mei 2029.
Menurut Perry, dengan kerja sama tersebut maka diplomasi ekonomi yang dilakukan akan lebih efektif dalam membantu menjaga kepentingan nasional dan opini positif terhadap perekonomian Indonesia di dunia internasional.
Bidang kerja sama fokus pada tiga aspek utama. Yang pertama adalah upaya mengelola sikap positif Indonesia dan bersama-sama mendorong investasi dan perdagangan untuk mendukung perekonomian nasional dan meningkatkan kesadaran terhadap kebijakan Indonesia.
Aspek kedua adalah pembentukan posisi Indonesia dan penyelenggaraan hubungan internasional untuk mendukung kepentingan dan meningkatkan posisi Indonesia pada tingkat bilateral, regional, dan internasional.
Kemudian, aspek ketiga terkait mendukung kepentingan perekonomian nasional di tingkat internasional, antara lain melalui kerja sama mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi pembayaran, memperluas integrasi sistem pembayaran, dan mengembangkan perekonomian dan keuangan syariah.
