Anak Autoimun Bisa Divaksinasi, Ini Hal Penting yang Harus Diperhatikan Menurut Dokter

iaminkuwait.com, JAKARTA — Imunisasi merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan anak, terutama melindunginya dari penyakit menular. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memberikan vaksinasi pada anak penderita penyakit autoimun.

Dr Endah Citraresmi, dokter spesialis anak, konsultan alergi dan imunologi, menjelaskan bahwa anak dengan penyakit autoimun tetap bisa mendapatkan vaksinasi. Namun yang perlu diperhatikan adalah situasi anak-anak yang dirawat dengan obat penekan sistem kekebalan tubuh.

Obat-obatan ini biasanya diberikan ketika penyakit autoimun anak kambuh. Pada kondisi ini, daya tahan tubuh anak sengaja ditekan agar tidak menyerang tubuhnya sendiri.

“Vaksin untuk anak autoimun tidak menjadi masalah,” kata Enda. “Tetapi yang perlu diwaspadai bagi anak yang mendapat obat penekan daya tahan tubuh adalah daya tahan tubuhnya tertekan karena penyakitnya bisa kambuh.” Diskusi Media Virtual, Selasa (9 Maret 2024).

Ia menjelaskan, tubuh membutuhkan sistem imun yang berfungsi dengan baik untuk memproses vaksin. Jika daya tahan tubuh Anda tidak optimal, vaksin yang diberikan mungkin tidak akan bekerja efektif.

“Jika anak Anda menerima obat khusus, vaksin tidak ada gunanya. Ia mengatakan, “Anak-anak hanya akan mendapat suntikan dan vaksin tidak akan memberikan manfaat apa pun karena tidak diproses.”

Dalam situasi di mana seorang anak mendapat perlakuan khusus, dr Enda menyarankan untuk menunda jadwal vaksinasi sesegera mungkin. Vaksin baru dapat diberikan setelah dosis obat dikurangi atau dihentikan sama sekali.

“Itulah sebabnya kita biasanya menunda imunisasi sampai kita mengurangi atau menghentikan dosis obat dan kemudian memberikan vaksinasi pada anak. Jadi, ada baiknya selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini,” kata dr Endah.

Ia juga menjelaskan, anak-anak yang diobati dengan obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh akan lebih rentan terkena infeksi, apalagi jika tidak divaksinasi. Untuk itu, dr Enda menganjurkan agar anak dengan kondisi tersebut selalu terlindungi dari paparan virus atau infeksi.

“Misalnya kalau mereka sudah bersekolah, biasanya kami menyarankan anak-anak untuk memakai masker saat berangkat sekolah karena sedang minum obat,” kata dr Endah.

Autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang yang seharusnya melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi, justru menyerang sel dan jaringan tubuh yang sehat. Dalam kondisi normal, sistem kekebalan mengenali dan menghancurkan patogen seperti virus dan bakteri. Namun pada kasus penyakit autoimun, sistem imun tidak mampu membedakan sel sendiri dengan benda asing sehingga menyerang organ, jaringan, dan sel tubuh yang sehat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *