iaminkuwait.com, JAKARTA – Jepang mungkin akan menyalip China dalam pendaratan di bulan dalam apa yang disebut “perlombaan luar angkasa” baru. Jepang berencana mengirim astronot ke bulan bersama Amerika.
Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menguraikan rencana misi tersebut pada 10 April 2024. Presiden AS Joe Biden telah berjanji bahwa inovator Jepang akan menjadi orang non-Amerika pertama yang mendarat di bulan dengan kerja sama antara Jepang dan Amerika Serikat. .
Berdasarkan rencana tersebut, Jepang akan bergabung dengan Amerika Serikat dalam misi Artemis NASA, pendaratan pertama pada tahun 2028 dan yang kedua pada tahun 2032. Hal ini menempatkan Jepang dalam persaingan dengan Tiongkok, yang sebelumnya berencana mengirim astronot ke bulan pada tahun 2030. Pembangunan Gabungan pangkalan dengan Rusia pada tahun 2035.
“Kami yakin sebagian besar program luar angkasa sipil mereka adalah program militer. Dan menurut saya, pada dasarnya kami bersaing,” kata Kepala NASA Bill Nelson, seperti // Independent //, Kamis (2/5/2024).
Ambisi Jepang mungkin mendorong Tiongkok untuk meningkatkan rencananya sendiri. Tiongkok telah mencapai kemajuan besar dalam program luar angkasanya, termasuk pembangunan stasiun luar angkasa dan perencanaan penjelajahan bulan.
Misi bersama antara AS Para analis menyoroti pentingnya kerja sama antar negara dalam eksplorasi ruang angkasa, terutama mengingat ambisi Tiongkok yang semakin besar.
“Mereka sangat sadar bahwa mereka bersaing dengan China dalam pencarian bulan, sehingga akan ada program Apollo yang menggunakan steroid,” kata Profesor Kebijakan Sains dan Teknologi dari Universitas Tokyo.