iaminkuwait.com, Jakarta – Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mencatat tanda-tanda terbatasnya pertumbuhan harga properti residensial di pasar induk pada triwulan II tahun 2024.
Hal ini tercermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Perumahan (HPR) pada triwulan II tahun 2024 yang mencapai 1,76% (year-on-year), kata Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Hariyono, Sabtu. 17 Agustus 2024).
Irwin mengatakan, angka CPI triwulan II tahun 2024 sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan I tahun 2024 sebesar 1,89% (year-on-year). Berdasarkan hasil survei, penjualan properti residensial di pasar utama mencatatkan peningkatan. pertumbuhan sebesar 7,30% (YoY), lebih lambat dibandingkan volume penjualan kuartal sebelumnya sebesar 31,16% (YoY).
“Penurunan penjualan rumah primer terjadi pada semua jenis rumah, terutama rumah kecil,” ujarnya.
Terkait pembiayaan, hasil survei menunjukkan pembiayaan pembangunan perumahan sebagian besar bersumber dari dana internal pengembang yaitu sebesar 74,69%. Di sisi lain, dari sisi konsumen, pembelian rumah induk mayoritas dilakukan melalui skema pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yaitu sebesar 75,52 persen dari total pinjaman.
