iaminkuwait.com, JAKARTA – Psikolog pendidikan lulusan Universitas Indonesia Orissa Anggita Rinjani M.Psi mengatakan, menghabiskan waktu berkualitas bersama anak mempengaruhi kepribadian anak saat tumbuh dewasa.
“Anak dengan keterikatan yang kuat lebih berani bereksplorasi, mandiri dan berkembang. Anak yang menunda keinginan dan mengendalikan emosi, lebih kooperatif dalam mengikuti instruksi,” kata Orissa.
Orissa mengatakan, orang tua yang memiliki hubungan baik dengan anaknya akan lebih mudah mencari celah agar anaknya menunjukkan perilaku yang diinginkan orang tua. Selain itu, hubungan ibu-anak yang kuat akan membentuk hubungan anak dengan orang lain ketika dewasa. Persahabatan juga memberikan empati pada anak dan mengurangi risiko anak terjerumus ke dalam obat-obatan terlarang dan perilaku bermasalah lainnya.
Pengaruh hubungan dekat orang tua-anak dapat mengurangi tekanan pada anak untuk terlibat dalam perilaku bermasalah. “Jadi masa remaja adalah masa yang rentan, bukan karena dekat dengan kelompoknya, tapi mungkin ada tekanan dari kelompoknya yang mempengaruhi perilaku anak. Dibandingkan dengan keterikatan orang tua, pengaruhnya lebih besar terhadap risiko remaja mengalami perilaku bermasalah. karena dekat dengan kelompoknya,” kata psikolog di rumah konseling Dandelion itu.
Meskipun waktu berkualitas sering kali terhambat oleh orang tua yang bekerja, namun waktu yang tersisa harus dijaga lebih banyak daripada jumlah waktu yang dimiliki orang tua bersama anak-anaknya. Dukungan emosional dan keterlibatan positif orang tua masih menjadi kunci terciptanya solidaritas atau keintiman dalam hubungan anak dan orang tua.
“Perlu ada jumlah minimum yang dapat disisihkan setiap hari untuk menjaga kualitas. Jika batas minimum tidak tercapai, kita akan mengalami kesulitan karena kesenjangannya terlalu besar untuk digantikan,” kata Orissa.
Beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama anak adalah dengan selalu menyisihkan waktu minimal 15 menit sebelum bekerja atau sepulang kerja. Kegiatannya bisa berupa sarapan rutin, olahraga bersama, membaca buku, atau pijat. Anda juga dapat membuat ritual keluarga dengan kandungan emosional yang lebih kuat dan rasa memiliki sebagai sebuah keluarga, seperti tarian khusus atau permainan bersama.
Selain bermain bersama, sentuhan ibu juga penting untuk membangun kepercayaan, rasa dicintai, dan mengurangi stres pada anak. “Efek psikologis dari sentuhan adalah anak merasa dicintai, apalagi saat sedih atau stres, pelukan memberikan rasa hangat dan berpengaruh pada perkembangan intelektual anak,” ujarnya.