iaminkuwait.com, Jakarta – Angkatan Luar Angkasa AS telah menemukan satelit eksperimental kecil yang hilang di orbit selama 25 tahun. Satelit tersebut diberi nama S73-7 Infra-Red Calibration Balloon (IRCB).
IRCB diluncurkan pada tahun 1974 bersama dengan satelit mata-mata utama Perang Dingin. Sayangnya, setelah implementasi, IRCB tidak berfungsi dan tidak pernah diperluas sesuai ukuran yang diharapkan, sehingga tidak sesuai dengan tujuannya.
Seperti dilansir NDTV, Sabtu (4/5/2024), sayangnya para astronom tiba-tiba kehilangan satelit yang bandel.
Menariknya, mereka berhasil merelokasi satelit tersebut pada tahun 1990-an, namun satelit tersebut menghilang lagi. Kini, seperempat abad kemudian, para komandan dari Skuadron Pertahanan Dirgantara ke-18 kembali bertemu dengan IRCB.
Jonathan McDowell, ahli astrofisika di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian, di X (sebelumnya Twitter).
“Satelit S73-7 ditemukan kembali setelah 25 tahun tidak diamati. TLE baru untuk item 7244 mulai muncul pada tanggal 25 April. Selamat kepada seluruh profesional @18thSDS yang sukses,” tulis McDowell.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana satelit tersebut menghilang dari radar begitu lama.
“Mungkin yang mereka lacak adalah dispenser atau bagian balon yang tidak dipompa dengan benar, sehingga bukan logam dan tidak terlihat dengan baik di radar,” kata McDowell kepada Gizmodo.
Meskipun penemuan kembali ini tidak memiliki signifikansi ilmiah, hal ini menyoroti semakin besarnya tantangan dalam melacak berbagai objek yang mengorbit Bumi. Acara ini juga menyoroti meningkatnya masalah “puing-puing ruang angkasa” yang memerlukan pemantauan dan pengelolaan yang lebih baik terhadap lingkungan ruang angkasa kita yang padat.