Kisah Nyata Caroline Pover: Kena Strok Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 AstraZeneca

iaminkuwait.com, JAKARTA – Caroline Pover, seorang wanita asal Inggris, menderita stroke tak lama setelah menerima vaksin AstraZeneca Covid-19. Sejauh ini, Pover masih berjuang melawan gejala stroke tersebut.

Pada Maret 2021, Pover dengan semangat berangkat ke rumah sakit untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Paver merasa termotivasi karena ingin segera kembali menjadi relawan.    

Di rumah sakit, Pover untuk pertama kalinya diberikan vaksin AstraZeneca Covid-19. Setelah menerima dosis pertama vaksin Covid-19, Pover tampak baik-baik saja hingga ia pulang.

Namun sembilan jam setelah menerima vaksin Covid-19, Pover mulai mengalami gejala yang parah. kesulitan bernapas, menderita masalah jantung; Ia mengaku menderita gemetar dan gemetar bahkan kehilangan fungsi kognitif.

“Cukup menakutkan,” kenang Pover tentang gejala yang dialaminya pada usia 49 tahun, seperti dilansir Express, Senin (20/5/2024).

Saat itu, Poor belum mengetahui penyebab gejala tersebut. Namun tim medis yang merawat Pover meyakini gejala tersebut merupakan reaksi terhadap vaksin Covid-19 yang diterimanya sebelumnya. Mendengar hal tersebut, Pover mengaku skeptis dengan pernyataan tim medis.

“Saya bahkan tidak tahu ini bisa terjadi. Saya pikir ada banyak orang yang tidak tahu bahwa mereka bisa mengalami reaksi-reaksi ini,” kata Pover, yang kemudian menulis buku “The Covid Vaccine Adverse Reaction Survival Guide.”

Saat itu, pihak rumah sakit belum memastikan gejala Pover disebabkan oleh vaksin Covid-19 AstraZeneca. Menurut pihak rumah sakit, masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan tersebut.

Dalam waktu seminggu setelah menerima vaksin AstraZeneca Covid-19; Kemiskinan juga menderita banyak efek samping lainnya. Beberapa dari mereka sangat lelah; Ini termasuk migrain parah dan perasaan mabuk terus-menerus. Tiga tahun setelah menerima vaksin AstraZeneca Covid-19, Pover sudah delapan kali dirawat di rumah sakit karena gejala yang dialaminya.

Hal paling mengejutkan yang dialami Pover adalah ia didiagnosis menderita stroke sesaat setelah vaksinasi. Pover menyadari hal ini ketika dia melihat rekam medisnya sendiri.

“Dua tahun kemudian, saya mengetahui bahwa stroke saya tercatat dalam rekam medis saya. Tidak ada yang mengatakan apa pun saat itu. Saya sangat terkejut. “Tidak ada alasan untuk itu,” kata Pever.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *