iaminkuwait.com, BANYUASIN — Untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) di masyarakat, PT Hindoli Cargill meluncurkan program Pemberdayaan Corporate Social Responsibility (CSR) pada UKM Jahit dan Pertanian di Desa 3 Kampung Mukut, Pulau . Kecamatan Rimau, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan Kamis (19/09/24).
Dalam melaksanakan program pemberdayaan ini, PT Hindoli Cargill bekerja sama dengan Filantra sebagai konsultan CSR. Sedangkan Filantra merupakan konsultan CSR dan pemberdayaan masyarakat yang berpengalaman memimpin kegiatan CSR selama 9 tahun (berdiri pada tahun 2015) dan berkomitmen untuk terus berupaya mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) melalui kolaborasi di bidang CSR, TJSL, community development dan program filantropi yang sama dengan berbagai perusahaan, baik milik pemerintah maupun swasta, dimana PT Hindoli Cargill menjadi salah satu mitra setianya.
PT Hindoli Cargill merupakan perusahaan yang memproduksi minyak sawit secara berkelanjutan. Pada tahun 2009, PT Hindoli menerima sertifikasi Cargill Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), yang tidak hanya menjadi perkebunan kelapa sawit Cargill pertama yang menerima penunjukan berkelanjutan dari RSPO, namun juga salah satu perkebunan kelapa sawit pertama di Indonesia dan yang pertama di Sumatera Selatan untuk menerima sertifikasi ini. Pada tahun 2013, PT Hindoli Cargill juga mendapatkan sertifikasi untuk memenuhi skema International Sustainability and Carbon Certification (ISCC) dan skema Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Plt Direktur Utama PT Hindoli Cargill Syaiful Bahri mengatakan, acara peluncuran program CSR PT Hindoli Cargill ini bekerjasama dengan Filantra. Program CSR ini sangat diharapkan oleh masyarakat dan dapat berkelanjutan.
“Program CSR PT Hindoli Cargill yang diluncurkan dapat memberikan dampak yang sangat positif. Ini merupakan komitmen kami terhadap masyarakat sekitar peternakan,” kata Syaiful.
Menurutnya, PT Hindoli ingin menunjukkan komitmennya tidak ingin maju sendiri, melainkan ingin maju bersama masyarakat sekitar peternakan. “Kami tidak ingin PT Hindoli berjalan sendiri, namun masyarakat sekitar peternakan hanya menjadi penonton,” tegasnya.
Kemudian Chief Executive Officer Filantra Asep Nurdin mengungkapkan dirinya ditunjuk oleh PT Hindoli Cargill untuk melaksanakan program UMKM. Program ini digunakan untuk memberdayakan UMKM di Kabupaten Banyuasin khususnya di Desa Mukut, Kecamatan Pulau Rimau, Banyuasin, Sumatera Selatan dengan meluncurkan dua program yaitu Program Pemberdayaan Pertanian dan Program Menjahit.
“Program pemberdayaan pertanian khususnya padi. Program ini akan memberikan pendampingan dan pelatihan, serta memberikan dukungan sarana dan prasarana kepada petani. Jadi dengan adanya program menjahit ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat,” kata Asep.
Ia melanjutkan, dari kedua program ini diharapkan pendapatan masyarakat meningkat dan dari situ akan muncul wirausaha-wirausaha baru dari kalangan UKM. Tentu saja dapat membawa kebaikan bagi pemerintah desa, kecamatan, dan kabupaten khususnya Banyuasin. Hal ini juga akan mendapat lebih banyak dukungan dari UKM di sini.
“Program ini dilaksanakan selama satu tahun, merupakan masa pelatihan dan pembinaan dan kami ingin memastikan bahwa setelah program ini selesai akan memberikan dampak manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat,” ujarnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut sebagai perwakilan Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Wasila selaku Kepala Bidang Koperasi dan UKM Kabupaten Banyuasin serta UKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag), sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan PT Hindoli. . Cargill Filantra yang memberikan bantuan pembiayaan CSR kepada pekerja jahit di Desa Bentayan Kecamatan Tungkal Ilir dan Desa Mukut Kecamatan Pulau Rimau.
“Semoga kegiatan ini dapat dilanjutkan selain dari pengajaran, penyuluhan dan pelatihan, sehingga perekonomian UMKM dapat meningkat produksinya. Harapannya dengan produksi ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sehingga semakin meningkatkan perekonomian masyarakat.” desa Mukut Pulau Rimau dan Bentayan Tungkal Ilir,” kata Wasila. .
Ia berharap, lanjutnya, UKM ini bisa dilanjutkan ke desa lain dan kabupaten lain. “Kami dari Koperindag – UKM Banyuasin mendukung UKM di sini. Harapannya, manfaatkan fasilitas semaksimal mungkin, karena peluang tidak datang dua kali. “Maka sekali lagi manfaatkan kesempatan ini dan kami menyambut baik untuk saling berbagi ilmu atau pengalaman agar UKM dapat berkembang dan bersaing di tingkat mukim dan kabupaten, daerah bahkan nasional,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kampung Mukut Agus Tri Heryanto membenarkan di tempat terpisah usai kegiatan bahwa pemerintah desa sangat mendukung apa yang dilaksanakan oleh PT Hindoli Cargill dan Filantra dan diharapkan kegiatan ini dapat dipertahankan dalam jangka panjang. . . Begitu pula dengan Mukim Pulau Rimau, Sumito mengatakan, kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Mukut dan sekitarnya. “Adanya program CSR Hindoli diharapkan dapat menyesuaikan dengan keadaan masing-masing desa agar turut menerima dana CSR khususnya Pulau Rimau,” ujarnya.
“Kami sangat senang dapat kembali mempercayai PT Hindoli Cargill dalam program CSR-nya. Merupakan komitmen kami untuk terus memberikan implementasi dan fasilitasi konsultasi CSR yang terbaik dengan dampak yang terukur. “Semoga program ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat dan masyarakat. kursus untuk PT Hindoli Cargill,” kata Asep Nurdin, Chief Executive Officer Filantra.
Filantra sangat terbuka untuk memberikan saran atau bertukar pikiran mengenai program CSR yang dapat dijalankan oleh perusahaan Anda. Dengan inti bisnis yang berbeda, maka program CSR yang dilaksanakan mungkin juga akan berbeda, sehingga diperlukan perlakuan dan strategi khusus untuk dapat mengimplementasikannya menjadi program CSR yang memberikan dampak positif bagi pemangku kepentingan.