Staf Ahli Nadiem Ungkap Uang Kuliah Tunggal Masih Jadi Sumber Utama Pendapatan PTN

iaminkuwait.com, JAKARTA – Pejabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohamed Adlin Sela mengungkapkan biaya kuliah (UKT) masih menjadi sumber pendapatan utama perguruan tinggi. Ini merupakan salah satu protes terhadap tingginya biaya UKT.

Adlin menjelaskan, dalam Permendikbudrist Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri, diasumsikan bahwa Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) diberikan otonomi untuk mengelola sumber pendanaannya

Hal itu untuk menciptakan keleluasaan dalam meningkatkan pendapatan serta kreatif dalam memanfaatkan aset yang ada untuk memaksimalkan pengelolaannya sehingga menjadi penerimaan negara tidak kena pajak. Bentuk otonomi fleksibel yang diberikan kepada PTN BH salah satunya adalah dengan meningkatkan gaji atau pendapatan tenaga pengajar (guru) di masing-masing PTN.

“Namun dalam praktiknya UKT masih menjadi sumber pendapatan utama perguruan tinggi, 20-30 persen, dari sisa usaha pemilik masing-masing PTN BH,” tulis Edlin dalam ‘Fenomena Bangkitnya UKT dan dikatakan dalam sebuah diskusi bertajuk ‘Masa Depan’. Education in Indonesia’ dilaksanakan di Kantor Pusat ICMI, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2024).

Adlan kemudian mengatakan, peraturan Mendikbud tersebut tidak membahas secara rinci mengenai pengelolaan UKT. “Sebenarnya terbitnya Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024 belum mengatur tata cara pengurusan UKT.” Oleh karena itu, yang diterapkan saat ini adalah jalur perolehan dan jalur ujian tertulis yang tidak dapat ditambah.”

Adlan mencatat, kenaikan UKT hanya berlaku bagi mahasiswa baru atau mahasiswa baru. Jumlah tersebut juga menyumbang sekitar 30 persen dari total jumlah mahasiswa yang lulus melalui jalur penerimaan dan jalur mandiri.

“Jadi kenaikan UKT yang bervariasi dari satu universitas ke universitas lainnya hanya berlaku untuk mahasiswa baru, bukan mahasiswa lama, jadi jangan khawatir karena kenaikan UKT tidak berlaku untuk mahasiswa yang sudah kuliah.” 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *