Dosen UNM Ciptakan Aplikasi CYBERSENTINEL untuk Deteksi Cyberbullying

iaminkuwait.com, DEPOK – Tim peneliti profesor dari Kampus Bisnis Digital Universitas Nusa Mantri (UNM) berhasil mengembangkan aplikasi inovatif bernama CYBERSENTINEL. Aplikasi ini bertujuan untuk mendeteksi ancaman cyber di media sosial menggunakan algoritma pembelajaran mesin. Penelitian tersebut dilakukan oleh Siti Ernavathy bersama anggota tim Fredi dan Eka Rini Yulia.

Tim peneliti melakukan FGD pada Sabtu, 10 Agustus, dalam rangkaian kegiatan penelitian hibah besar Direktorat Riset, Teknologi, dan Pelayanan Sosial (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang sedang berlangsung pada tahun 2024. Tahun 2024. Acara berlangsung di Sakura Meeting Room, Fave Hotel Margonda Depok dan dihadiri oleh pakar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yaitu Dr. Foni Agus Setiawan, pembicara, profesional dan mahasiswa juga turut menyerahkan hadiah.

Presiden Siti Ernavati mengatakan aplikasi tersebut dikembangkan sebagai solusi untuk memerangi ancaman siber yang semakin meningkat di era Big Data.

“Mengusung tema penelitian CYBERSENTINEL: Deteksi Ancaman Cyber ​​di Media Sosial Menggunakan Algoritma Machine Learning di Era Big Data, Group Discussion Forum (FGD) ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dan masukan dari para ahli untuk menyempurnakan aplikasi sebelum diluncurkan ke masyarakat luas,” kata Jumat (23/8/2024). ) jelas Citi dalam keterangan yang diterima.

Menurut Citi, diskusi tersebut menyoroti tantangan dan peluang penggunaan teknologi pembelajaran mesin untuk mendeteksi perilaku penindasan di media sosial.

“CYBERSENTINEL diciptakan untuk memberikan solusi efektif untuk mengidentifikasi dan mengatasi praktik cyberbullying yang semakin umum terjadi di media sosial. “Dengan menggunakan teknologi, big data, dan algoritma pembelajaran mesin, kami akan membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi seluruh pengguna dan mendukung pengguna media sosial untuk menghindari ancaman dunia maya,” jelas Citi.

Sementara itu, aplikasi CYBERSENTINEL telah dikembangkan menggunakan teknologi pembelajaran mesin, kata anggota tim peneliti Friadi. Aplikasi ini dirancang untuk mendeteksi pola perilaku berbahaya.

“Algoritme yang digunakan dalam penelitian ini dirancang untuk mendeteksi semua jenis cyberbullying, termasuk penghinaan, pelecehan, dan intimidasi, dengan akurasi tinggi. “Penyelidikan ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam menjaga keamanan dan kenyamanan pengguna media sosial,” jelasnya.

Selain itu, melalui kegiatan FGD ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga untuk pengembangan CYBERSENTINEL lebih lanjut, tegas Eka Rini Yulia, salah satu anggota tim peneliti.

“Universitas Nusa Mantri (UNM) berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memerangi ancaman siber dan menciptakan ekosistem digital yang lebih positif,” tegas Eka.

Pada kesempatan tersebut, Dr. Foni Agus Setiawan menyampaikan pendapatnya tentang pentingnya kolaborasi penelitian akademis dan kebijakan pemerintah untuk memerangi cyberbullying.

“Perlu kolaborasi yang erat antara semua pihak untuk mengembangkan teknologi yang tidak hanya efektif tetapi juga berkelanjutan,” kata Dr. Foni Agus Setiawan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *