Peminum Alkohol Berisiko Lebih Tinggi Meninggal Karena Kanker

iaminkuwait.com, Jakarta – Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa orang yang rutin minum alkohol memiliki risiko lebih tinggi meninggal akibat kanker. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis JAMA Network memberikan peringatan tentang bahaya konsumsi alkohol.

Peminum berisiko tinggi lebih mungkin meninggal karena penyakit kardiovaskular, selain kanker dan penyebab lainnya. “Efek buruk terhadap kanker (kematian) sudah terlihat sejak tetes pertama,” kata Dr. Rosario Ortola, penulis utama studi dan asisten profesor pengobatan pencegahan dan kesehatan masyarakat di Autonomous University of Madrid, seperti dilansir Euronews Health. Selasa (13.8.2024) .

Sekitar 135.000 orang berusia 60 tahun ke atas yang terdaftar antara tahun 2006 dan 2010 di kelompok Biobank Inggris – database biomedis terbesar di Inggris – mengambil bagian dalam analisis ini. Para peneliti menilai setiap orang berdasarkan risiko kesehatan dan faktor sosial ekonomi lingkungan dan memantau hasil kesehatan mereka dari waktu ke waktu, rata-rata selama 12,4 tahun.

Para peneliti menggunakan peminum sesekali dan bukan bukan peminum (abstinent) sebagai kelompok pembanding karena non-peminum biasanya mencakup orang-orang yang sudah berhenti minum dan memiliki masalah kesehatan yang mungkin tidak sama dengan peminum biasa. peminum, dengan mempertimbangkan semua faktor lainnya. Studi ini juga menemukan risiko kematian yang lebih tinggi pada orang dengan masalah kesehatan atau tinggal di daerah yang secara sosial ekonomi kurang beruntung, terlepas dari tingkat konsumsi alkoholnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya gaya hidup sehat dan akses terhadap dukungan sosial dan layanan kesehatan.

“Temuan ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam dampak kesehatan yang merugikan terkait alkohol. Oleh karena itu, peran upaya kesehatan masyarakat untuk mengurangi tingginya beban penyakit yang berhubungan dengan alkohol sangatlah penting,” kata penulis penelitian.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), alkohol menyebabkan hampir 1 juta kematian di Eropa setiap tahunnya, dan kawasan ini memiliki tingkat konsumsi alkohol tertinggi di dunia. Alkohol merupakan faktor risiko utama kanker, penyakit jantung dan pencernaan, serta masalah kesehatan mental.

“Studi ini menegaskan bahwa tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang aman,” kata Alessandro Gallina, manajer kebijakan pencegahan penyakit tidak menular di Aliansi Kesehatan Masyarakat Eropa (EPHA).

Sejumlah negara Eropa telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak alkohol terhadap kesehatan. Misalnya, mulai tahun 2026 Irlandia akan mewajibkan minuman beralkohol untuk mencantumkan label risiko kanker dan penyakit hati. Norwegia, yang telah lama melarang iklan alkohol dan menerapkan pajak tinggi terhadap alkohol, juga akan segera mewajibkan label kesehatan pada minuman beralkohol.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *