Menguras Emosi dan Sarat Kritik Sosial, Ini Alasan Monkey Man Ratingnya 17 Tahun Ke Atas

iaminkuwait.com, JAKARTA – The Monkey Man, debut sutradara Dev Patel yang bergenre thriller, kini telah dirilis di Indonesia. Kisah yang menguras emosi, plot penuh kejutan dan berbagai kritik sosial di dalamnya menjadikan The Monkey Man lebih dari sekadar film aksi biasa.

Unsur budaya khususnya mitologi India sangat hadir sejak awal film. Hanoman si monyet putih merupakan sosok yang ditampilkan dengan baik melalui berbagai dialog tokoh-tokoh dalam film ini, lukisan, cerita rakyat, dan pertunjukan wayang dalam film tersebut.

Bersetting di India, kisah Hanuman diwakili oleh tokoh utama, seorang pemuda anonim yang diperankan oleh Dev Patel. Perjuangan Hanuman, hukuman yang diterimanya, serta kebangkitannya dan penemuan identitas kera putih, tergambar dalam gambar tokoh utama.

Karakter yang diperankan Patel ini memang belum memiliki nama yang jelas, meski saat dewasa ia secara spontan mengaku saat menjawab pertanyaan bahwa namanya adalah Bobby. Hal ini menambah kesan misteri pada sosoknya sehingga membuat penonton tak henti-hentinya bertanya-tanya mengenai asal usulnya.

Patel memberikan penonton perjalanan rollercoaster dengan alur bolak-balik yang acak. Banyak adegan flashback yang sedikit demi sedikit membuat penonton mengerti apa yang ada dalam pikiran karakter yang diperankan Patel, serta alasan berbagai tindakannya.

Trauma masa kecil yang tak tertahankan, serta kebencian terhadap kesenjangan sosial-ekonomi di India, membuat sang protagonis bertindak melawan ketidakadilan. Dia adalah “Manusia Monyet” yang ingin membalas dendam pada para pemimpin korup yang membunuh ibunya dan terus menjadikan masyarakat miskin sebagai korban.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *