iaminkuwait.com, JAKARTA – Petenis nomor satu dunia Jannik Sinner menjadi petenis Italia pertama yang mencapai final AS Terbuka dengan mengalahkan Jack Draper yang sedang sakit dalam tiga set langsung. Juara Australia Terbuka Sinner menang 7-5, 7-6 (7/3), 6-2 di Arthur Ashe Court di USTA Billie Jean King National Tennis Center, Sabtu (9/7/2024) di Indonesia bagian barat.
Sinner akan menghadapi Taylor Fritz atau Frances Tiafoe untuk memperebutkan gelar. Pertemuan keduanya masih berlangsung hingga berita ini diturunkan.
Draper, petenis Inggris pertama yang mencapai semifinal sejak Andy Murray memenangi gelar pada 2012, tampil buruk pada set penentuan setelah muntah-muntah di lapangan pada awal pertandingan.
Sinner mengatakan, menurut apa yang dilansir Agence France-Presse, pada hari Sabtu: “Jack dan saya mengenal satu sama lain dengan baik, kami adalah teman baik di luar lapangan.”
“Itu adalah pertandingan yang sangat fisik,” kata Sinner, yang mencetak 43 kemenangan dalam pertandingan di mana dia juga mengalami cedera pergelangan tangan akibat terjatuh dengan keras. “Itu sangat sulit untuk diatasi, jadi saya senang bisa mencapainya terakhir.”
Dalam pertandingan melelahkan yang berlangsung selama tiga jam itu, Draper akhirnya kalah karena 10 kesalahan ganda dan 43 kesalahan sendiri, selain kondisi fisiknya.
Sinner yang memastikan akan menghadapi lawan Amerika mengatakan, “Di final, ini akan menjadi tantangan yang sangat sulit, siapa pun lawan saya.”
Dia menambahkan: “Saya senang berada di posisi ini karena jika Anda mencapai final pada hari Minggu, itu berarti Anda melakukan pekerjaan dengan baik.”
Draper peringkat 25 dunia mencapai semifinal Grand Slam pertamanya tanpa kehilangan satu set pun di turnamen tersebut.
Namun, Sinner mulai merusak seri tersebut dengan mematahkan servisnya untuk memimpin 4-3, dan pemain berusia 23 tahun itu kemudian merebut set pertama.
Pada set kedua yang dramatis, Draper muntah di pinggir lapangan sebelum Sinner terjatuh saat mengejar tembakan Draper, melukai pergelangan tangan kirinya saat mencoba menahan kejatuhannya.
Sinner memenangkan satu poin, tetapi Draper menahan servis pada kedudukan 5-4.
Dua pelatih datang ke lapangan secara bersamaan untuk memberikan perawatan kepada para pemainnya, meski Sinner meminta istirahat medis total.
Namun, hal itu hanya menjadi ketakutan sementara bagi Sinner, saat ia berlari melalui tie-break untuk mengamankan keunggulan dua set.
Draper yang kelelahan secara fisik hanya bisa berjalan perlahan melalui set ketiga, kemudian terpaksa membatalkan pertandingan tersebut.