iaminkuwait.com, JAKARTA – Skripsi menjadi tantangan besar bagi mahasiswa tingkat akhir. Kecemasan dan ketakutan seringkali menguasai pikiran mereka menjelang momen penting ini.
Namun dengan strategi yang tepat, ketakutan tersebut dapat diatasi dan mahasiswa dapat tampil percaya diri di hadapan dosen peneliti.
Strategi terpenting yang dapat diterapkan adalah persiapan mental dan manajemen stres. Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, visualisasi, dan meditasi dapat membantu siswa menenangkan pikiran dan tubuh sebelum ujian.
Menurut Ishak Kholil, dosen Kampus Bisnis Digital Universitas Nusa Mandir, membangun rasa percaya diri adalah kunci untuk mengurangi kecemasan. Hal ini dapat dilakukan mahasiswa dengan mempersiapkan secara matang mulai dari pemahaman materi skripsi secara detail hingga simbol-simbol penyajian yang berulang-ulang.
Simulasi ini tidak hanya melatih penyampaian materi, namun juga membantu mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki sebelum ujian. Dukungan sosial juga berperan penting dalam mengurangi stres pra-disertasi.
Teman, keluarga dan teman sekelas bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi. Berbincang dan berbagi pengalaman dengan teman yang juga sedang menghadapi ujian dapat membantu Anda mempersiapkan diri dengan lebih baik. Selain itu, komunikasi yang baik dengan atasan juga dapat meningkatkan rasa aman dan percaya diri.
Dengan menerapkan strategi ini, siswa dapat mengubah ketakutan menjadi kekuatan. Persiapan yang matang, dukungan dari orang-orang tersayang, dan manajemen stres yang efektif membantu mereka tampil percaya diri di hari ujian. Ketakutan yang Anda rasakan bukanlah sebuah hambatan, melainkan sebuah tantangan yang bisa diatasi dengan langkah yang tepat.
Penulis: Ishak Kholil, Dosen Universitas Nusa Mandiri