Pola Makan Vegan Disebut Bisa Memperlambat Penuaan Biologis

iaminkuwait.com, JAKARTA — Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa pola makan vegan, meski hanya delapan minggu, bisa menjadi kunci untuk memperlambat proses penuaan biologis. Penelitian ini menambah bukti bahwa mengonsumsi tumbuhan dapat berdampak besar pada kesehatan sel dan umur panjang.

Diterbitkan di BMC Medicine, penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari Stanford University dan TruDiagnostic dan berfokus hanya pada satu kelompok peserta: 21 pasangan identik. Dengan membandingkan anak kembar yang mengikuti pola makan vegan atau omnivora selama delapan minggu, para ilmuwan mampu mengontrol gen dan membedakan efek pola makan saja terhadap penuaan biologis.

Hasilnya, peserta yang mengikuti pola makan vegan menunjukkan penurunan usia epigenetik yang signifikan, yaitu ukuran penuaan biologis berdasarkan perubahan kimiawi pada DNA. Perubahan ini, yang dikenal sebagai metilasi DNA, dapat memengaruhi cara gen kita diekspresikan tanpa mengubah kode genetik yang mendasarinya. Penelitian sebelumnya telah menghubungkan peningkatan metilasi DNA dengan proses penuaan, sehingga temuan ini sangat menarik.

“Manfaatnya tidak berhenti sampai disitu saja. Kelompok vegan juga menunjukkan peningkatan perkiraan usia biologis beberapa sistem organ, termasuk jantung, hati, dan sistem metabolisme. “Perubahan ini tidak terlihat pada kelompok omnivora, menunjukkan bahwa pola makan nabati mungkin memberikan manfaat berbeda dalam penuaan,” lapor para peneliti dalam Study Finds, Senin (29/7/2024).

Meskipun penelitian ini singkat dan melibatkan sampel kecil, penelitian ini memberikan bukti kuat bahwa perubahan jangka pendek ke pola makan vegan dapat memberikan dampak yang terukur pada usia biologis seseorang. Ini tidak berarti bahwa Anda harus berhenti mengonsumsi produk hewani, namun lebih banyak mengonsumsi makanan nabati dapat memperlambat proses penuaan pada tingkat sel.

Penting untuk dicatat bahwa kelompok vegan rata-rata juga mengalami penurunan berat badan lebih banyak dibandingkan kelompok omnivora, yang mungkin berkontribusi terhadap efek antipenuaan. Para peneliti memberikan pola makan selama empat minggu pertama penelitian, pola makan vegan dengan kalori lebih sedikit. Hal ini menyoroti hubungan kompleks antara pola makan, penurunan berat badan, dan penuaan serta menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor ini.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis epigenetik tingkat lanjut untuk mengukur usia biologis. Jam epigenetik ini didasarkan pada pola metilasi DNA dan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang penuaan seseorang pada tingkat sel dibandingkan usianya. Dengan menerapkan beberapa jam epigenetik dan alat analisis lainnya, peneliti dapat memperoleh gambaran lengkap tentang bagaimana pola makan memengaruhi berbagai aspek penuaan biologis.

Meskipun hasilnya menjanjikan, para peneliti mengingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami efek jangka panjang dari pola makan vegan dan memperjelas hubungan antara komposisi makanan, penurunan berat badan, dan penuaan. Mereka juga menekankan pentingnya suplemen nutrisi bagi mereka yang mengikuti pola makan vegan, karena kekurangan nutrisi tertentu seperti vitamin B12 dapat berdampak negatif pada proses epigenetik.

“Seperti biasa, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum melakukan perubahan besar pada pola makan Anda, terutama jika Anda mempertimbangkan untuk menjadi vegan sepenuhnya,” kata para peneliti.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *