iaminkuwait.com, JAKARTA — Dokter Inge Satyo Arianto, pendiri Women Who Know Vagina (PSV) Indonesia, menyarankan perempuan untuk membawa tisu toilet dan pakaian ganti saat bepergian. Hal ini merupakan bagian dari proses menjaga kesehatan reproduksi.
“Toilet umum adalah tempat berkembang biaknya kuman. Kita tidak tahu perilaku penggunanya sebelum kita, jangan sampai ada bekas urinnya,” ujarnya dalam acara online bertajuk, “Wanita Sehat Jaga Kesehatannya. Pragya! ” yang digelar Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DPPAPP) DKI Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Upaya menjaga kesehatan organ reproduksi perempuan perlu digalakkan, kata dia, karena masih banyak perempuan yang fokus menjaga penampilan dan melupakan kesehatan organ reproduksinya. Inge kemudian mengingatkan bahwa pakaian dalam harus kering agar alat kelamin (vagina) tidak basah. Kondisi alat kelamin yang basah dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat, sehingga menyebabkan masalah seperti menstruasi tidak teratur.
“Pakai celana dalam berbahan katun (untuk mencegah keringat) dan jaga agar tetap kering, tidak ketat,” ujarnya.
Ia mengatakan, sebaiknya perempuan mengganti pakaian dalam jika basah, misalnya karena keringat atau keputihan, sehingga bisa menggunakan waslap berukuran kecil (pantyliner). Menurutnya, vagina yang sehat tidak mengeluarkan cairan, kecuali tiga hari setelah menstruasi. Keputihan di luar jangka waktu tersebut menunjukkan adanya masalah dan wanita tersebut harus memeriksakan diri ke dokter.
“Kalau keluar cairan pada saat ini (keputihan), bukan berarti menempel di pantyliner, justru meningkatkan keseimbangan bakteri. Kalau keluar cairan berarti kurang dari 95 persen positif bakteri atau menstruasi. gejalanya. . Anda Bawalah pakaian dalam yang nyaman jika Anda merasa ingin buang air kecil, ”kata pesan itu.