iaminkuwait.com, JAKARTA – Dalam dunia akademik, integritas adalah segalanya. Salah satu cara untuk menjaga keutuhan suatu karya ilmiah adalah dengan membuat referensi yang sesuai. Berkarya bukan sekedar cara, namun juga merupakan cerminan apresiasi terhadap karya orang lain.
Menurut Sausan, pustakawan Universitas Nusa Mandiri (UNM), sitasi adalah proses mencantumkan sumber informasi yang digunakan dalam sebuah artikel ilmiah. Dengan menyediakan sumber yang jelas, kami mengakui kontribusi penulis lain dan menghindari plagiarisme.
Plagiarisme, mencuri karya orang lain, merupakan kejahatan serius di dunia akademis. Selain merugikan penulis asli, plagiarisme juga merugikan reputasi akademis penulis.
Selain mencegah plagiarisme, kutipan memberikan banyak manfaat. Dengan mencantumkan sumber yang relevan, penulis tidak hanya memperkuat argumen, namun juga membuka peluang bagi pembaca untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
Banyak gaya kutipan yang digunakan, seperti APA, MLA, dan Chicago. Masing-masing mempunyai aturan dan bentuk yang berbeda. Namun, apapun gaya yang dipilih, prinsip dasarnya tetap sama: berikan penghargaan kepada penulis aslinya.
Di era digital, banyak sekali tools yang bisa membantu dalam pencatatan, seperti Mendeley, Zotero, dan Endnote. Namun prinsip dasar koordinasi tetap perlu dipahami.
Di era informasi yang cepat, penting bagi seluruh akademisi untuk memahami dan menggunakan prinsip-prinsip pelaporan yang akurat. Dengan cara ini, kita dapat menciptakan lingkungan akademik yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan integritas.
Penulis : Sausan Elsya Pratiwi, Perpustakaan Universitas Nusa Mandiri