Republik Jakarta – Islam sangat mementingkan ilmu bahkan Allah SWT pun memuji mereka yang berilmu. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk belajar sepanjang hidupnya untuk menimba ilmu. Islam juga menghargai orang-orang berilmu yang mengajarkan dan mengamalkan ilmunya kepada orang lain.
Apa jadinya jika manusia mempunyai ilmu lalu menjualnya sebagai harta duniawi? Demikian pendapat Imam al-Ghazal dalam kitab karya Minhajul Abidin.
Imam al-Ghazali menjelaskan pentingnya ilmu dan menjelaskan bahwa ilmu sebenarnya lebih mulia dari sekedar ibadah tanpa ilmu. Namun Imam al-Ghazali mengingatkan bahwa ilmu itu ada bahayanya.
Jagalah pikiran Anda tetap ringan agar Anda dapat menghadapi berbagai kesulitan belajar dengan mudah dan ikhlas. Ia mengingatkan, ilmu tidak boleh digunakan untuk memperkaya diri sendiri.
“Ketika tujuan menuntut ilmu adalah untuk menarik perhatian, menggunakannya sebagai sarana untuk duduk bersama para penguasa, dan untuk menyombongkan diri kepada orang-orang yang membahas atau menggunakannya, Ketahuilah bahwa sangat besar bahayanya dalam mengejar ilmu adalah alat berburu,” kata Imam al-Ghazali dalam buku Minhajul Abidini.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa mencari ilmu untuk menyombongkan diri di antara para ulama, atau untuk menunjukkannya kepada orang-orang bodoh, atau untuk membuat orang lain menentang dirinya sendiri, maka dia dimasukkan ke dalam neraka.”” katanya.
Abu Yazid al-Bustomi berkata, “Saya telah melakukan mujahada selama 30 tahun, dan tidak ada yang lebih sulit bagi saya selain ilmu pengetahuan dan bahaya yang mengelilinginya.”
Abu Yazid al-Bustomi mengingatkan kita: Alihkan pandanganmu dari apa yang dimuliakan Setan. Iblis akan berkata kepadamu, “Jika ilmu itu mendatangkan bahaya besar, tentu lebih penting untuk meninggalkannya.” Abu Yazid al-Bustomi mengingatkan kita: “Jangan pernah berpikir seperti yang Setan katakan padamu.”
Sekalipun ada bahaya di sekitar Anda, ilmu tetap penting dan harus dipelajari. Karena banyak orang tanpa ilmu akan terjerumus ke neraka.
Rasulullah SAW bersabda, “Pada malam Miraj, aku melihat ke neraka dan mendapati sebagian besar penghuninya adalah orang-orang miskin.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah mereka miskin karena hartanya?” Nabi SAW menjawab, “Bukan kemiskinan harta, tapi kemiskinan ilmu.”
Imam al-Ghazali mengingatkan, orang yang tidak belajar ilmu tidak akan dapat menunaikan shalat dengan baik dan tidak dapat menunaikan hak-hak kodratinya dalam hidup.
Jika seseorang tanpa sadar menyembah Allah Ta’ala sebagaimana para bidadari surga, niscaya dia termasuk orang yang merugi. Maka percayalah dalam mencari, meneliti, menyebarkan dan mengajarkan ilmu.
Bebaskan diri Anda dari rasa malas dan bosan dalam belajar. Jika seseorang tidak mengusir perasaan malas ini, ia akan terancam tersesat. Semoga Tuhan menyelamatkan kita semua dari kesesatan. Hal ini dijelaskan oleh Imam al-Ghazali dalam Minhajul Abidin yang diterjemahkan oleh Abu Hamas al-Sasaki dan diterbitkan oleh Haturistiwa Press pada tahun 2013.