iaminkuwait.com, JAKARTA — Stok beras di Balog sebanyak 1,8 juta ton. Untuk menjaga stok tersebut, Balog lebih memilih pengadaan gabah dan beras dalam negeri saat musim panen.
Hingga pertengahan Juni 2024, produk petani dalam negeri sudah terserap sekitar 700.000 ton. Suku Balog juga menjalankan urusan kenegaraan dengan mengimpor beras dari luar negeri. Balog mendapat penugasan impor dengan diterbitkannya izin impor sebanyak 3,6 juta ton.
Balog merealisasikan kegiatan impor sebanyak 2 juta ton melalui 26 pelabuhan di Indonesia dan memprioritaskan pelabuhan di wilayah inti non produksi.
Pelabuhan Tanjung Prok sebagai pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia merupakan salah satu pelabuhan masuknya impor beras. Sejak awal tahun hingga Mei 2024, puluhan kapal yang membawa total sekitar 490.000 ton beras telah berhasil dibongkar. di Pelabuhan Tanjung Proc,” kata CEO Param Baluga Baio Krishnamurthy dalam siaran persnya, Rabu (6/12/2024).
Bayu memastikan pembongkaran sejauh ini berjalan lancar. Pada bulan Januari hingga Maret, proses pembongkaran memakan waktu lama karena hujan masih deras. Namun proses pembongkaran sudah selesai.
Beberapa contoh masalah lag juga sudah teratasi. Jadi saat ini tidak ada antrian kapal beras di pelabuhan Tanjung Prok, maupun truk beras di gudang-gudang di Jakarta. Balog, jelas Baio, saat ini fokus pada upaya penyerapan gabah/beras petani lokal, penyaluran bantuan pangan dan SPHP secara rutin, serta persiapan menyambut Idul Adha.
“Blog kembali mendapat tugas tambahan yaitu menyalurkan bantuan pangan beras selama tiga bulan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat setiap bulannya di Indonesia,” kata Baio.