Erick Ungkap Strategi Perumnas Atasi Backlog Perumahan

iaminkuwait.com, JAKARTA — Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) TA 2025 sebesar Rp 44,249 triliun. Erick mengatakan, Komisi VI DPR juga mengeluarkan beberapa poin terkait PMN beberapa BUMN, termasuk Perumnas.

“Mereka ingin tahu lebih banyak tentang model bisnis atau pembangunannya dibandingkan reformasi Perumnas,” kata Erick usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/7/2024) malam.

Erick antusias menyambut baik rekomendasi Komisi VI DPR agar Perumnas memiliki kebijakan perumahan yang lebih baik bagi masyarakat. Erick mengatakan, hal ini sejalan dengan komitmen Kementerian Negara dalam mengurangi kekurangan perumahan di Indonesia.

Erick menjelaskan total luas lahan di Indonesia hanya sekitar 30 persen. Melihat keterbatasan tersebut, Erick mendorong Perumnas untuk menggairahkan pembangunan rumah bertingkat.

“Hal-hal tersebut terus kami jelaskan kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR agar hal ini dapat diterima,” kata Erick.

Menurut Erick, Perumnas memiliki aktivitas yang tinggi di beberapa proyek perumahan. Erick mengatakan, konsep transit oriented development (TOD) atau pembangunan berorientasi transportasi yang dikembangkan Perumnas mendapat sambutan baik dari masyarakat.

“Perumnas beberapa kali sukses membangun banyak apartemen di stasiun kereta api, nilainya peningkatan properti yang bagus, dan juga sangat bagus untuk diterima masyarakat, karena lokasinya bagus dan transportasinya bagus.” mudah sekali,” lanjut Erick.

Erick sejak awal menegaskan, pembangunan rumah hunian harus dibarengi dengan layanan pendukung mulai dari jalan, listrik, hingga air. Erick mengatakan, konsep pembangunan hunian berorientasi transit merupakan solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal dan akses terhadap pekerjaan atau usaha.

“Padahal, dukungan penyaluran pembangunan perumahan di suatu wilayah tertentu harus ada komitmen dari pemerintah daerah atau instansi lain agar bisa memanfaatkan bantuan tersebut, dan tidak hanya sekedar membangun rumah di wilayah yang sulit diakses,” Erick dikatakan. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *