iaminkuwait.com, JAKARTA — Ekosistem Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari BRI, Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) terus memberdayakan UMKM di Indonesia. Hingga akhir Triwulan II 2024, tercatat ekosistem UMi telah berhasil menyalurkan pinjaman kepada 36,1 juta peminjam dengan portofolio 622 pinjaman yang diterbitkan, mencapai $3 triliun atau pertumbuhan tahunan sebesar 7,7%.
Rinciannya, dari total Rp622,3 triliun tersebut, sebesar 496,2 triliun disalurkan melalui Kredit Mikro BRI, sebesar 77 triliun disalurkan melalui Pagadian dan sisanya sebesar 49,2 triliun melalui PNM.
General Manager Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, kunci pengembangan ekosistem UMi tidak lepas dari penyaluran kredit secara selektif (selective growth). BRI juga akan memperkuat posisi usaha kecil dengan pendekatan berbasis lingkungan dan strategi pemberdayaan yang mendahului pembiayaan, kata Spari dalam siaran persnya.
Spari menambahkan BRI akan fokus pada regulasi pembayaran mikro dengan menciptakan lingkungan yang mendukung. “Jadi selain meningkatkan devisa masyarakat, juga diharapkan dapat meningkatkan kedalaman inklusi keuangan yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya pada Selasa (30/7/2024), Menteri BUMN Eric Thohr terus mendorong penerapan Perusahaan Penyalur Pembiayaan Ultra Mikro, meski perekonomian global belum stabil dan daya beli menurun. Eric Thohar mengenang peran UMKM dalam menstabilkan perekonomian saat krisis tahun 1998.
“Ketika daya beli masyarakat menurun atau UMKM melemah, kita tidak boleh membiarkan mereka menjadi pimpinan pemerintahan atau BUMN,” ujarnya.
Ia menegaskan, BUMN memiliki indikator kinerja utama yang mencakup partisipasi kebijakan fiskal melalui pajak dan dividen, serta perannya sebagai agen perubahan yang memberdayakan masyarakat. “Kita harus melindungi kelas menengah, mendorong usaha kecil menjadi besar, dan yang besar menjadi pemain global,” ujarnya.
