iaminkuwait.com, JAKARTA – Pernahkah Anda melihat seseorang yang sakit parah tiba-tiba sembuh dan segera meninggal? Fenomena ini sering disebut kejelasan terbatas. apa ini
Kejernihan terminal atau yang sering disebut dengan kejernihan terminal adalah suatu fenomena dimana seseorang yang sebelumnya mengalami penurunan kesadaran atau fungsi kognitif yang parah, tiba-tiba mengalami peningkatan kejernihan mental dan kesadaran minimal yang signifikan sebelum meninggal. Fenomena ini sering terjadi pada penderita penyakit degeneratif seperti demensia atau penyakit Alzheimer, namun dapat juga terjadi pada penderita penyakit lain seperti stroke atau cedera kepala.
Dilansir situs Healthline, fenomena ini biasa terjadi pada penderita demensia stadium lanjut yang kehilangan kemampuannya dan tidak bisa lagi berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Kejelasan akhir juga dapat terjadi pada orang dengan kondisi lain, seperti kerusakan otak akibat stroke atau kanker tertentu, yang mendekati akhir hayat.
Kejelasan akhir biasanya hanya berlangsung beberapa jam atau hari (paling lama). Pada episode ini, orang tersebut mungkin dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak dapat dilakukannya, seperti mengenali orang di sekitarnya, menanyakan makanan kesukaannya, berbicara dengan kalimat yang lengkap dan jelas, berdiri dan berjalan atau bergerak, mengingat kenangan masa lalu. . JADI.
Sampai saat ini, penyebab pasti dari kejelasan tersebut belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa teori yang dikemukakan mencakup konsekuensi dari aktivitas otak yang tidak terduga. Beberapa peneliti berpendapat bahwa otak mungkin melepaskan sejumlah besar bahan kimia atau mengaktifkan sistem saraf tertentu yang untuk sementara dapat meningkatkan fungsi kognitif. Selain itu, hal ini juga diyakini disebabkan oleh penurunan tekanan intrakranial. Mengurangi tekanan di dalam tengkorak dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan meningkatkan fungsi kognitif.
Ada juga proses biologis yang tidak diketahui, yang dianggap sebagai proses biologis kompleks yang memicu peningkatan kesadaran akan kematian yang akan datang.
Dalam sebuah studi tahun 2018, para peneliti melihat laporan kejelasan akhir pada pasien yang dirawat di rumah sakit. Dari 338 kematian yang dilaporkan, hanya enam episode yang merupakan catatan akhir; semua pasien meninggal dalam waktu sembilan hari setelah episode tersebut.
Sebuah studi tahun 2023 yang meneliti kejelasan definitif menemukan bahwa 73% dari 33 profesional kesehatan yang disurvei mengatakan mereka pernah menyaksikan kejadian seperti itu. Dalam 22,2 persen kasus yang dilaporkan, orang tersebut meninggal dalam waktu tiga hari dan 14,8 persen dalam waktu tiga bulan setelah kejadian tersebut.
Fenomena kejernihan terminal diyakini memiliki sejumlah implikasi penting, baik dari sudut pandang medis maupun sosial. Pertama-tama, harapan untuk keluarga. Bagi keluarga pasien, kejelasan akhir dapat memberikan kesempatan berharga untuk berkomunikasi dan mengucapkan selamat tinggal. Selain itu, hal ini menimbulkan tantangan bagi para profesional kesehatan dalam memberikan perawatan paliatif, karena pasien mungkin perlu menyesuaikan rencana perawatan mereka.