Para Peneliti Berpikir Mereka Telah Memecahkan Misteri Hilangnya Air di Venus 

iaminkuwait.com, JAKARTA – Para ilmuwan meyakini planet Venus kembali mirip dengan Bumi. Para peneliti kini yakin bahwa mereka telah memecahkan banyak misteri, termasuk hilangnya air di Venus. 

Seperti dilansir Sciencealert, Kamis (9 Mei 2024), ilmuwan planet Michael Chaffin dari Universitas Colorado Boulder mengatakan Venus memiliki air 100.000 kali lebih sedikit dibandingkan Bumi, meskipun pada dasarnya ukuran dan massanya sama. Sebuah studi baru menunjukkan bahwa proses yang disebut rekombinasi disosiatif menyebabkan hidrogen lepas dari Venus ke luar angkasa, menyebabkan planet ini kehilangan air jauh lebih cepat dari yang kita duga sebelumnya. 

Melihat Venus dan Bumi secara berdampingan menimbulkan beberapa pertanyaan yang sangat menarik. Selain kesamaan ukuran dan massa, kedua planet tersebut tampaknya tersusun dari jenis batuan yang sama, dengan inti besi dan struktur mantel batuan yang sama. 

Meskipun Bumi subur, lembab, dan penuh kehidupan, Venus tidak. Venus tersumbat oleh awan karbon dioksida beracun yang menghasilkan hujan asam sulfat.

Permukaan Venus yang terbentuk akibat aktivitas gunung berapi telah mengalami efek rumah kaca yang meluas dan kini memiliki suhu rata-rata 464 derajat Celcius. Namun kekurangan air masih menjadi masalah. 

Model pelepasan Venus (planet bocor bahkan pada saat terbaik) tidak dapat menjelaskan berapa banyak air yang hilang di Venus, karena jumlah air yang hilang hampir sama banyaknya dengan yang diperoleh Bumi selama pembentukannya miliaran tahun yang lalu. 

Saat ini, jika kita menyebarkan air secara merata ke seluruh permukaan bumi, hal ini akan menciptakan lautan global sedalam 3 km. Perhitungan ini dikenal sebagai global equivalen layer (GEL). GEL-Venus hanya berukuran tiga sentimeter. 

Para peneliti yang dipimpin oleh Chaffin dan rekannya, ilmuwan planet Erin Kanga dari University of California, Boulder, mencoba mempelajari perbedaan tersebut dengan melakukan simulasi komputer terhadap proses di atmosfer Venus. Hasilnya mengungkapkan sebuah proses yang telah diabaikan selama 50 tahun. Secara khusus, rekombinasi molekul yang disebut HCO+

Ini adalah ion positif yang terdiri dari hidrogen, karbon dan oksigen, dibentuk oleh kombinasi karbon dioksida dan air dan hilangnya elektron bermuatan negatif. Penelitian tim menunjukkan bahwa ketika elektron bergabung kembali dengan molekul, hidrogen dilepaskan dan dilepaskan ke luar angkasa. Tanpa hidrogen, air tidak dapat terbentuk lagi. 

Mekanisme ini bisa…

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *