Mengenal UMKM Kopi Banyuatis, Kopi Khas Bali Binaan BNI

iaminkuwait.com, BANYUATIS – Kopi Banyuatis menjadi salah satu gambaran kopi Bali yang banyak dicari wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung ke Bali.

Berkat rasanya yang unik, kopi ini sangat mudah dibuat dan dijual sebagai oleh-oleh khas Bali. Kopi Banyuatis merupakan jenis kopi bersertifikat yang bijinya berasal dari Desa Banyuatis wilayah Bali Utara di Pulau Bali tepatnya di Desa Pemaron.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bawah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI didirikan pada tahun 1975 oleh Ketut Englan yang merupakan ayah dari Gede Pusak Harsaden yang mengelola UMKM tersebut.

Di bawah bendera CV Pusaka Bali Persada, kopi Banyuatis mendapat penghargaan Paramakarya dari Wakil Presiden Jusuf Kalli pada tahun 2017.

UMKM Kopi Banyuatis telah menjadi dealer BNI sejak tahun 2014 dan saat ini beroperasi di tiga lokasi, lokasi utama di Jalan Raya Seririt-Singaraja dan cabang di Jalan Sekar Tunjung No 26, Denpasar dan Jalan Bung Karno, Mataram.

Gede Pusaka mengaku usahanya mengalami penurunan penjualan di masa pandemi Covid-19, namun berhasil bangkit kembali dengan peningkatan pendapatan pada tahun 2022 dan 2023.

“Sudah waktunya bagi kita untuk hidup dan berjuang sampai kita bisa bangkit kembali,” ujarnya.

Melihat kebelakang, Kopi Banyuatis pertama kali ada pada abad ke 19 dengan nama Jro Dalang Gelgel (almarhum), seorang petani kopi Banyuatis yang menanam kopi di desanya, dan pada tahun 1950an, lanjut Putu Dalang (meninggal) di perkebunan kopi yang dirintis oleh Ayah Jro Dalang.

Saat ini Gede Pusaka melalui CV Pusaka Bali Persada memiliki fasilitas berupa pabrik kopi dan gudang berkapasitas 150 ton serta tiga toko retail, kantor, 38 kendaraan produksi dan 36 karyawan (31 tenaga penjualan, empat manajer dan satu supervisor).

Gede Pusaka mengatakan, penjualan produknya 70% offline (tiga toko) dan 30% online (Intagram @kopibanyuatisofficial dan website https://kopibanyatis.com). Selain itu Kopi Banyuatis juga dijual di toko-toko seperti Circle K, Alfamart, Clandys, Coco Mart dan Indomaret. UKM ini memperluas pasarnya ke luar Bali dengan memasang iklan secara signifikan di situs web dan Instagram mereka.

“Kami berterima kasih kepada BNI yang telah memberikan bantuan keuangan melalui KUR. Kami berharap ini menjadi modal kami untuk lebih mengembangkan usaha kami ke depannya,” kata Gede Pusaka.

Di kesempatan lain, anggota KPU yang turut berkontribusi melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan BNI Wirausaha (BWU), BNI memperkuat keberlangsungan UMKM di Indonesia.

“Inilah semangat sektor publik yang patut dihormati. BNI membantu usaha kecil dan usaha kecil pulih dari krisis,” ujarnya.

Untuk itu, kata Siti, pihaknya akan terus mendukung upaya BNI dalam meningkatkan pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah di Indonesia. “Saya berharap kegiatan yang dilakukan BNI dapat mendorong usaha kecil dan menengah di Indonesia untuk bersaing di dunia,” kata Siti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *