Pesepeda Pingsan 2 Kali di Jembatan Layang Kuningan, Bagaimana Cara Menolong yang Tepat?

iaminkuwait.com, JAKARTA — Dalam video yang viral di jejaring sosial Instagram, tampak seorang pengendara sepeda pingsan saat mengemudi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (4/5/2024). Video tersebut memperlihatkan pengendara sepeda yang disebut-sebut sebagai warga negara asing dan baru bersepeda, sadar kembali dan diberi minuman sambil berdiri, didukung oleh seseorang.

Tak lama kemudian, pria itu terjatuh lagi tak sadarkan diri. Melihat kejadian tersebut, seorang pengendara sepeda Yosef Asmara yang kebetulan lewat dan mendokumentasikan kejadian tersebut langsung memberikan pertolongan pertama.

“Pastikan fit saat bersepeda sobat,” tulis akun Instagram @Asmara_Yusuf yang mengunggah video tersebut, dikutip Senin (6/5/2024).

Banyak warganet yang menanggapi postingan tersebut. Ada yang mengaku pernah melihat kejadian serupa atau menyayangkan sekelompok pengendara sepeda yang terkadang tidak menyadari adanya pengguna sepeda lain, terutama pemula.

Jadi inget gan, memang bersepeda itu menuntut kebugaran, tulis @vya***.

“Terkadang orang tua memang membahayakan yang muda,” kata @candr****.

“Seperti tas kantor,” sahut yang lain.

Melalui kolom komentar, dokter umum Nizma Anindya Adekita pun memberikan edukasi pertolongan pertama jika terjadi kejadian seperti yang diunggah di akun @Asmara_Yusuf dan @jktsepeda. Ia menjelaskan, sebaiknya orang yang tidak sadarkan diri tidak digendong sambil berdiri melainkan berbaring.

Halo! Seperti yang saya sampaikan di akun pemilik video ini (mas @asmara_yusuf), pertolongan pertama yang bisa diberikan pada keadaan ini (pingsan atau hilang kesadaran) adalah dengan membaringkan pasien di permukaan yang rata dan keras. , dan berdiri lebih tinggi dari hati,” kata dr Nizma saat dikonfirmasi iaminkuwait.com, Senin (6/5/2024).

Dr Nizama menjelaskan, salah satu penyebab pingsan (pingsan) yang paling umum adalah suplai darah yang tidak mencukupi ke area kepala. Penyebabnya juga bisa karena alasan lain, misalnya kekurangan glukosa dalam darah.

Saat Anda menemukan seseorang tidak sadarkan diri, lanjut Dr. Nizama, usahakan orang tersebut masih bernapas dan denyut nadinya aman. Jika keduanya aman (pernapasan dan denyut nadi ada, namun belum sadar), letakkan dalam posisi pemulihan.

Jika terjadi henti napas atau henti jantung, segera hubungi bantuan. Sambil memanggil ambulans, lakukan resusitasi jantung paru (CPR). Dr Nizama juga mengingatkan kita untuk tidak memaksa orang minum kepada yang belum sadar penuh karena justru ada bahaya mati lemas.

Jika orang tersebut sadar kembali, menurut Dr. Nizama, ia harus selalu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Orang tersebut memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memprediksi efek jangka panjangnya.

Di kolom komentar postingan Asmara Yusuf, dr Nizama mengatakan, jika ada dugaan pernapasan terhenti, penolong bisa sedikit mengangkat kepala korban. Organ sasaran yang diprioritaskan untuk menjaga aliran darah dalam kondisi seperti itu adalah jantung dan otak.

“Memang akan lebih baik jika materi penunjang hidup dasar (BHD) atau basic life support (BLS) dimasukkan dalam kurikulum sekolah seperti di luar negeri, sehingga pasien bisa terbantu dan terhindar dari terjadinya ‘real sleep’ atau ‘transient sleep’. ‘” tulis D. R. Nizama, praktik di Klinik Kirani Medical Center, Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *