Pakar: Perlu Penegakan Hukum Maksimal dalam Pemberantasan Judi Online

iaminkuwait.com, SEMARANG – Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK sekaligus pakar keamanan siber Dr. Pratama Persadha merasa perlunya penegakan hukum yang maksimal dalam upaya pemberantasan perjudian online.

“Langkah penegakan hukum yang baik harusnya mampu menekan jumlah bandar, agen, dan penjudi online,” kata Pratama Persadha, Sabtu sore (20/1/2024).

Misalnya, Pratama mengatakan kajian mendalam tentang kebiasaan berjudi online, termasuk memantau jejak digital dan aktivitas penjahat.

Dia mengatakan penting untuk mengumpulkan bukti yang cukup kuat untuk persidangan lebih lanjut. Setelah bukti kuat dikumpulkan, lembaga penegak hukum harus mengambil tindakan tegas terhadap bandar judi, agen, dan penjudi online.

Pratama, yang juga ketua lembaga penelitian keamanan siber CISSReC, mengatakan persidangan harus sesuai dengan ketentuan hukum yang ada dan harus memberikan hukuman atas kejahatan tersebut.

Selain itu, ia yakin penting bagi pemerintah untuk bekerja sama dengan penyedia layanan Internet tidak hanya untuk memblokir perjudian online ilegal, tetapi juga untuk memblokir koneksi perjudian online.

Langkah tersebut, menurut Pratama, akan membantu mengurangi akses masyarakat terhadap situs judi online berbahaya.

“Selain itu, penting juga untuk menyebarkan informasi dan mengedukasi masyarakat tentang dampak buruk dan akibat perjudian online,” kata dosen Akademi Badan Intelijen Negara (STIN) ini.

Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat diharapkan dapat mengurangi minat dan partisipasi terhadap perjudian online.

Kerja sama antara aparat penegak hukum, pemerintah, dan masyarakat, lanjut Pratama, sangat penting untuk menciptakan lingkungan melawan perjudian online ilegal.

Sebelumnya, Presiden RI Jokowi mengumumkan pembentukan gugus tugas khusus pemberantasan perjudian online. Berkaitan dengan hal tersebut, Pratama mengambil beberapa langkah yaitu. dengan berbagai pihak terkait seperti kepolisian, kejaksaan, dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Selain itu, kementerian terkait seperti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Perhubungan dan Informasi juga harus dilibatkan.

Menurut Pratama, keterlibatan pakar keamanan siber dalam pemberantasan perjudian online di Indonesia juga merupakan langkah penting untuk meningkatkan efektivitas dalam memerangi kejahatan siber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *