Cedera Buat Liga-Liga Top Eropa Habiskan Rp 12 Triliun Musim Lalu, Liga Primer Paling Rugi

iaminkuwait.com, JAKARTA — Di antara lima liga domestik top Eropa, Bundesliga Jerman memiliki pemain yang mengalami cedera paling banyak. Namun, Liga Premier Inggris menanggung biaya terkait cedera terbesar, menurut laporan yang diterbitkan Selasa (15/10/2024), dikutip Reuters.

Indeks Cedera Sepak Bola Pria Eropa Howden edisi keempat menunjukkan tren peningkatan cedera yang tercatat di Premier League, Bundesliga, La Liga, Ligue 1, dan Serie A musim 2023/24 dengan total 4.123. Angka tersebut naik 4 persen dibandingkan musim 2022/23 dan lebih tinggi 37 persen dibandingkan musim 2020/21.

Cedera membuat klub kehilangan €732 juta (R12 triliun) musim lalu sebagai gaji pemain yang absen. Sejak laporan edisi pertama pada 2020-2021, terdapat 14.292 cedera di liga-liga top Eropa, yang menyebabkan klub kehilangan gaji pemain sebesar €2,3 miliar (R39 triliun).

Laporan tersebut sejalan dengan protes pemain yang mengancam jadwal sepak bola yang padat sehingga meningkatkan risiko cedera pemain. Pada hari Senin, serikat sepak bola Eropa FIFPRO dan liga domestik memperingatkan bahwa para pemain dapat dipaksa untuk melakukan pemogokan.

Kepala olahraga Howden, James Burrows, mengatakan data tersebut menyoroti meningkatnya tuntutan fisik yang dibebankan pada pemain.

“Seiring dengan meningkatnya intensitas pertandingan seiring dengan meningkatnya kompetisi di dalam dan luar negeri, kami melihat lebih banyak pemain absen dalam jangka waktu yang lebih lama dan biaya cedera meningkat sebesar 5 persen pada musim ini saja,” katanya.

Laporan Howden menyoroti peningkatan yang mengkhawatirkan dalam tingkat keparahan cedera di kalangan pemain Liga Premier di bawah usia 21 tahun, dengan setiap cedera setara dengan durasi rata-rata 44 hari, naik dari 26,5 pada musim 2022/23.

Cedera lutut di semua kelompok umur mencapai rekor tertinggi baru musim lalu dengan 367 kasus di liga teratas, merugikan klub sebesar €141 juta (Rs 2,39 triliun).

Secara keseluruhan musim lalu, cedera terjadi setiap 92 menit di lima liga, menyebabkan kerugian bagi tim rata-rata €172,975 (R2,9 miliar) per pertandingan. Klub Bundesliga mengalami cedera setiap 52 menit dan Darmstadt mengalami cedera setiap 33 menit.

Borussia Monchengladbach menjadi tim kedua yang mencatat lebih dari 100 cedera dalam satu musim sejak laporan ini pertama kali diterbitkan.

Jumlah total cedera di Liga Premier sebenarnya turun dari 944 pada 2022/23 menjadi 915 pada 2023-24, meskipun lima liga menyumbang 44 persen dari biaya cedera Liga Premier Inggris musim lalu. Cedera membuat klub-klub Liga Premier menderita €318 juta (R5,39 triliun) musim lalu, dibandingkan €142 juta (R2,4 triliun) di La Liga.

Manchester United memiliki biaya cedera tertinggi di Liga Inggris musim lalu sebesar €39 juta (Rs 661 miliar) untuk 75 pemain yang absen karena cedera. Newcastle United menjadi tim dengan cedera terbanyak yakni 76.

Bayern Munich menderita 96 cedera di Bundesliga musim lalu, dengan kerugian €39 juta (R661 miliar), sementara juara bertahan Bayer Leverkusen hanya menderita 36 cedera dengan biaya €3,45 juta (R58,5 miliar).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *