iaminkuwait.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung perekonomian nasional dengan memberdayakan usaha kecil, kecil, dan menengah (PME). Saat konferensi pers mengenai hasil keuangan BRI Triwulan II-2024 di Jakarta (25/7), Direktur Utama BRI Sunarso menyampaikan hingga akhir Juni 2024, perseroan telah menyalurkan 1.095 kredit ke sektor UMKM. , Rp64 triliun atau setara dengan 81,69% dari total penyaluran pinjaman BRI.
“Bentuk komitmen BRI dalam mendukung pembangunan perekonomian nasional adalah dengan terus mendorong penciptaan lapangan kerja khususnya di sektor UKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas,” kata Sunarso.
Lebih rinci, penyaluran kredit BRI pada sektor UMKM senilai 1.095,64 triliun, meliputi sektor mikro senilai 623 triliun, sektor kecil senilai 232,3 triliun, sektor konsumer 198,8 triliun, dan rata-rata pangsa 41,5 triliun. .
Pemberdayaan UMKM menjadi penting karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Berdasarkan angka tersebut, 99 persen dari seluruh usaha adalah UMKM.
Sedangkan pada tahun 2023, jumlah usaha UMKM akan mencapai sekitar 66 juta dengan kontribusi sebesar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia atau setara Rp9,58 triliun. UMKM juga berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja karena menyerap sekitar 117 juta pekerja (97 persen) dari total angkatan kerja.
Secara keseluruhan, BRI berhasil mencatatkan hasil yang baik dan berkesinambungan secara konsolidasi hingga akhir triwulan II tahun 2024. Dengan pertumbuhan yang selektif dan hati-hati, BRI berhasil membukukan total laba bersih BRI sebesar 29,90 triliun.
Sunarso mengatakan, kinerja baik grup BRI tidak lepas dari peningkatan penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat dua kali lipat. Pada akhir triwulan II tahun 2024, penyaluran kredit BRI tercatat sebesar 1.336,78 triliun atau meningkat 11,20% year-on-year (yoy).
Peningkatan penyaluran kredit secara dua arah ini berdampak pada peningkatan aset BRI. Hingga akhir Juni 2024, aset BRI naik 9,54 persen year-on-year menjadi Rp1.977,37 triliun.
Peningkatan kredit ini dibarengi dengan penyaluran kredit yang selektif dan perhatian sehingga Perseroan dapat menjaga kualitas pinjaman yang disalurkan. “Loan to Risk Ratio (LAR) terpantau membaik atau menurun, dari 14,94 persen pada akhir Q2 2023 menjadi 12,00 persen pada akhir Q2 2024. Sedangkan Non Performing Loan (NPL Ratio) terjaga di kisaran 3,05 persen dengan NPL coverage ratio berada pada level 211,60 persen,” kata Sunarso.