iaminkuwait.com, TANGERANG – Cacar monyet yang kini menjadi masalah global dinilai memiliki ancaman yang lebih serius dibandingkan ruam kulit. Virus cacar monyet tidak hanya menginfeksi kulit, tapi juga organ tubuh.
Menurut dr Ifael Y. Mauleti, Konsultan Penyakit Tropis dan Menular RS Eka BSD, cacar monyet dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia bahkan kematian. Cacar monyet biasanya melewati masa inkubasi enam hingga 16 hari sebelum menimbulkan gejala, ujarnya dalam keterangannya di Eka Hospital BSD Tangerang, Rabu (9/4/2024).
Menurutnya, penderita penyakit ini mengalami demam, nyeri, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan oleh virus zoonosis dan ditularkan ke manusia melalui hewan. Cacar awalnya ditemukan pada orang yang melakukan kontak dengan hewan seperti tikus atau hewan pengerat lainnya. Namun penularan dari manusia ke manusia juga ditemukan.
“Kita perlu berhati-hati dan menghindari kontak langsung dengan pasien yang diduga mengidap virus tersebut, karena penularannya dapat terjadi melalui udara atau inhalasi, percikan air liur, luka pada kulit, atau benda yang terkontaminasi cairan tubuh penderita cacar monyet,” ujarnya.
Masa inkubasi virus cacar monyet biasanya dibagi menjadi dua, yaitu masa inkubasi yaitu lima hari setelah timbulnya gejala, yaitu saat penderita mengalami demam, sakit kepala parah, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri pinggang, nyeri otot, dan kekurangan energi. . .
Periode selanjutnya adalah periode ruam yang muncul satu hingga tiga hari setelah timbulnya demam. Pada masa ruam, ruam pertama kali muncul di wajah kemudian menyebar ke seluruh tubuh, seperti telapak tangan dan kaki.
Ruam dimulai sebagai lesi datar di lapisan kulit yang lebih dalam, seperti selaput lendir hidung, telinga, bibir, alat kelamin, dan anus. Selain itu, lesi juga bisa muncul di area kelopak mata, kornea, atau bola mata.
Luka tersebut berkembang menjadi lepuh kecil berisi cairan, kemudian menjadi bercak, dan akhirnya menjadi keropeng dalam waktu 10 hari. Luka yang meninggalkan bekas di kulit akan hilang dalam jangka waktu yang lama.
“Bahkan dengan pengobatan, dibutuhkan waktu sekitar tiga minggu hingga bekas luka tersebut hilang,” ujarnya.
Upaya pencegahan agar tidak tertular virus cacar monyet antara lain menghindari kontak langsung dengan hewan liar seperti tikus dan primata. Jika terjadi kontak langsung, segera bersihkan dengan sabun atau cairan antiseptik.
Kemudian bersihkan barang-barang yang bersentuhan langsung dengan satwa liar, seperti alas tidur atau apa pun yang pernah dilalui hewan tersebut.
Hindari makan daging hewan liar dan pastikan matang sempurna setelah dimasak. “Jauhi pasien yang mengidap atau diduga mengidap virus cacar monyet,” ujarnya.