Juara Panjat Tebing Olimpiade Paris, Veddriq Buka-Bukaan Investasi Favoritnya

iaminkuwait.com, JAKARTA – Atlet Veddriq Leonardo menjelaskan pengalamannya mengelola uang melalui investasi. Diakuinya, pendapatan dari berbagai kejuaraan panjat tebing diinvestasikan pada berbagai investasi, terutama yang berisiko rendah atau rendah.

“Sebagai seorang atlet, saya sangat berhati-hati dalam berinvestasi karena karir saya sebagai atlet tidaklah lama. Investasi saya biasanya berisiko rendah, seperti emas, real estat, dan properti,” kata Veddriq pada pembukaan bursa “Ring the Lonceng Literasi Keuangan” dan “Sekolah Pasar Modal Untuk Negeri” antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Heritage Amanah International dan FPTI di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Selain ketiga sarana investasi tersebut, Veddriq juga mengaku berinvestasi di reksa dana. Ia juga menyebutkan investasi pada saham blue chip yang tampaknya aman dan tidak berisiko.

“Mungkin sebagian akan masuk ke saham, tapi saya juga memilih saham seperti BEI yang LQ45. Karena saya ingin terus fokus untuk bisa bersaing, itulah yang membuat keputusan investasi saya lebih berisiko,” ujarnya.

Soal jenis sektor yang ia investasikan, Veddriq mengaku selalu meminati sektor pertambangan. Dia mengatakan uang yang diinvestasikan difokuskan pada capital gain dan dividen, bukan transaksi. Menurut dia, alokasi uangnya untuk investasi sekitar 15-20 persen dari uang yang dimilikinya.

Dengan menginvestasikan uang yang dimilikinya ke dalam berbagai “tas”, Veddriq menunjukkan pengetahuan dan literasinya. Ia mengaku sangat perlu mengeluarkan uang yang diperolehnya selama berkarir bermain. Karena uangnya sebagian besar tidak terpakai, maka akan lebih bermanfaat jika ditabung, dibandingkan hanya ditabung karena akan terpengaruh oleh harga keekonomian.

“Kami selalu memenangkan pertandingan, kami selalu mendapat bonus, kami tidak bisa menggunakan semuanya untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi saya sebagian berinvestasi di pasar saham (Mulai berinvestasi) sejak awal Covid-19, pada tahun 2020, saat itu pasarnya paling panas, harganya bagus, (IHSG) dari 6.400 ke 7.800,” ujarnya.

Lebih lanjut, pemain asal Pontianak, Kalimantan Barat ini mengatakan, banyak peluang besar untuk mendapatkan keuntungan dengan berinvestasi pada penjualan. Pasalnya, kondisi pasar di Indonesia terus berkembang dan sukses.

“Melihat pasar saham di Indonesia, saya yakin masih banyak ruang untuk tumbuh, apalagi dengan banyaknya perusahaan bagus yang terdaftar di pasar saham,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *