Stroke Intai Anak Muda, Gaya Hidup Ini Jadi Penyebabnya

iaminkuwait.com, JAKARTA – Stroke yang sering dianggap sebagai penyakit orang lanjut usia, kini semakin banyak menyerang generasi muda. Salah satu penyebab utamanya adalah semakin banyaknya gaya hidup tidak sehat.

Dokter Dodik Taskworo, dokter Perkumpulan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (Perdosni), mengatakan kurangnya aktivitas fisik dan pola makan tinggi lemak dan gula menjadi faktor risiko terjadinya stroke di usia muda. “Beberapa kelompok usia yang terlihat antara usia 30 dan 40 tahun meningkat pesat, dan banyak faktor, termasuk gaya hidup tidak sehat, yang meningkatkan risiko stroke di usia muda ini,” kata Dodik dalam diskusi online yang dipantau. Jakarta, Jumat (25/10/2024).

Kebiasaan merokok; Konsumsi alkohol dan tingkat stres yang tinggi juga disebut meningkatkan risiko stroke di kalangan dewasa muda. “Bagi mereka, iklim persaingan bisa tinggi, sehingga menyebabkan kurang tidur dan tingkat stres menjadi sangat penting,” katanya.

Selain gaya hidup, stroke juga bisa disebabkan oleh faktor genetik dan tekanan darah tinggi. diabetes Stroke juga bisa disebabkan oleh penyakit penyerta lainnya, termasuk diabetes dan obesitas. Motto Dodik 3O+1D : Olahraga 30 menit setiap hari untuk mencegah stroke di usia muda untuk berlatih seni atau untuk menyenangkan hati; Disarankan untuk melatih semangat atau melakukan aktivitas yang mendekatkan diri kepada Tuhan. Lakukan apa pun dengan tergesa-gesa; Makan makanan yang sehat dengan mengurangi makanan berlemak.

Yudhi Pramono, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kemenkes) Kementerian Kesehatan mengatakan, tekanan darah tinggi, diabetes darah manis Diketahui bahwa 90 persen kasus stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko seperti merokok dan kurang aktivitas fisik. Pergerakan. “Sebenarnya 90 persen stroke disebabkan oleh tekanan darah tinggi, diabetes diabetes, masalah jantung merokok, kurangnya aktivitas fisik; Makanan yang tidak sehat, Hal ini bisa dicegah dengan mengendalikan faktor risiko seperti stres dan konsumsi alkohol,” kata Yudhi.

Sebagai langkah mencegah meningkatnya kasus stroke di Indonesia, Yudhi mengatakan Kementerian Kesehatan mendorong kegiatan pemeriksaan kesehatan pada setiap hari ulang tahun warga. “Ini menyaring profil kolesterol dan lipid yang akan digunakan untuk memprediksi stroke,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *