iaminkuwait.com, JAKARTA – Cahaya biru merupakan bagian dari spektrum tampak. Selain matahari sebagai sumber cahaya biru terkuat, perangkat seluler seperti ponsel, laptop, dan TV juga memancarkan cahaya biru pada tingkat 100-1000 lebih rendah.
Meski kecil, namun paparan sinar biru dari perangkat tersebar luas, terutama di era digital seperti saat ini. Dermatolog dari Bond University, Michael Freeman mengatakan, paparan sinar biru juga bisa merusak kulit. Beberapa dampak blue light pada kulit menurut Freeman:
1. Meningkatkan pigmentasi
Libertus menjelaskan bahwa paparan warna biru merangsang produksi melanin, pigmen alami kulit yang memberi warna pada kulit.
“Jadi, paparan sinar biru yang berlebihan berpotensi memperburuk hiperpigmentasi, yaitu produksi melanin yang menyebabkan flek hitam pada kulit, terutama pada kulit yang lebih gelap,” ujarnya dalam laporan Indian Studies, Senin (29/1). . ).
2. dapat memicu kerutan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa warna biru muda merusak kolagen, protein penting untuk struktur kulit, sehingga dapat mempercepat pembentukan kerutan.
Sebuah penelitian laboratorium menunjukkan bahwa hal ini dapat dilakukan jika Anda menggunakan perangkat satu sentimeter dari kulit selama satu jam. Namun kebanyakan orang yang memegang perangkat lebih dari 10 cm akan mengurangi paparan hingga 100 kali lipat.
3. Mengganggu tidur
Libertus mengatakan cahaya biru menghambat produksi melatonin, hormon alami yang biasanya memberi sinyal pada tubuh kapan waktunya tidur dan membantu mengatur siklus tidur kita. Dengan menekan melatonin, paparan cahaya biru sebelum tidur mengganggu proses alami tersebut, sehingga membuat Anda lebih sulit tertidur dan berpotensi menurunkan kualitas tidur.
Jika tidur Anda tidak berkualitas, kulit terutama kulit di sekitar mata pasti akan terlihat kusam atau bengkak. Masalah tidur jangka panjang juga dapat memperburuk kondisi kulit seperti jerawat, kudis, dan rosacea.
“Tidur juga meningkatkan kekurangan kortisol, hormon stres yang memecah kolagen, protein yang bertanggung jawab atas kekuatan kulit. Tidur juga menumpulkan pelindung alami kulit, membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan dan kekeringan,” kata Cicero.