iaminkuwait.com, Surabaya – Laga puncak turnamen Milklife Football Challenge – Surabaya Seri 1 2024 berakhir pada Minggu (5 Mei 2024) di Lapangan Laut Bogowonto, Surabaya, Jawa Timur. Pada final kategori umur (KU) 12, SDN Ketabang I berhasil meraih gelar juara. Kemudian pada KU 10, SDN Ngagel Rejo I mengalahkan SDN Manukan Kulon II untuk merebut gelar juara.
Pada final KU 10, kedua tim saling jual beli serangan selama 2×15 menit. Para siswa sekolah dasar menunjukkan permainan agresif sejak kickoff dan berlari mencari gol. Pada menit ke-4 babak pertama, SDN Ngagel Rejo I menjebol gawang SDN Manukan Kulon II melalui tendangan Annisa Nur Aini Putri Aryan. Ia terlihat sangat lincah dalam memimpin ‘si kulit bulat’ dengan mengungguli para pesaingnya dengan beberapa gerakan yang sangat mengesankan.
Lima menit kemudian, pemain yang kembali merebut gelar sebagai pencetak gol terbanyak ke-10 KU dengan total 22 gol membongkar pertahanan sang kiper. Alhasil, SDN Ngagel Lezo unggul 2-0. Anisa Noor Aini Putri Aaryan mengatakan kemenangan tersebut menjadi motivasi dirinya dan rekan satu timnya untuk berlatih lebih keras dan mengulangi kesuksesan pada Seri 2 mendatang di Surabaya.
“Saya sangat senang dan bangga bisa mencetak begitu banyak gol dan membawa sekolah meraih kemenangan di turnamen ini. Meski sulit mengalahkan lawan di final, untungnya tim kami bermain bersama. “Selain itu, dukungan ekstra dari orang tua, guru, dan pelatih membuat kami banyak tertarik di lapangan,” kata Annisa.
Di final KU 12, SDN Ketabang SDN Mojo III mengejutkan kami. Performa tim yang luar biasa menghasilkan tiga gol di babak pertama, dengan kontribusi Rachel Mariza Hazard. Selepas turun minum, SDN Ketabangana tampil lebih percaya diri dan menambah 6 gol. Skor akhir adalah kemenangan 9-0.
Tanpa Rachael, Maulidya Bonita Saputri mendominasi lewat tendangan kencang ke gawang. Di final ia mencetak empat gol, tembakan beruntun, bahkan tendangannya membentur mistar gawang. “Saya sangat senang sekolah kami bisa menang. Dari passing hingga dribbling dan shooting, saya sering berlatih dan menendang dengan keras. “Saya berharap tim kita bisa kembali menjadi juara di Seri 2,” kata pelajar yang menjadi panutan pemain timnas Indonesia Pratama Arhan itu.
Pelatih kepala Milklife Soccer Challenge Timo Scheunemann mengatakan banyak pemain berbakat muncul di lapangan hijau selama turnamen yang dimainkan pada 2 hingga 5 Mei tersebut. Hal ini menimbulkan optimisme bahwa kecintaan perempuan terhadap sepak bola akan tumbuh di Surabaya sehingga melahirkan pahlawan kota yang nantinya akan membela Indonesia di kancah dunia.
“Kami pantau sejak awal dan kami akui memang banyak potensi pesepakbola wanita di Surabaya dan terbukti di kompetisi ini mereka menggunakan skill yang diajarkan gurunya saat bertanding. Cinta tumbuh.
Direktur Program Pelayanan Olahraga Djarum Foundation Yoppi Rosimin mengucapkan terima kasih kepada 631 peserta dari 33 Madrasah Ibtidaiya (MI) dan Sekolah Dasar (SD) atas kerja keras, semangat dan semangat juangnya. Ia berharap kesuksesan seri pertama Seri 2 di Surabaya pada September mendatang dapat memacu minat peserta dan membantu para putri secara bertahap menguasai keterampilan dasar sepak bola.
“Rayakan para pemenang dan jangan berkecil hati bagi yang belum berhasil. Karena masih ada kesempatan untuk berlatih keras agar bisa lebih bersinar lagi di Seri 2 mendatang. “Sebenarnya kompetisi ini bukan sekedar tentang siapa pemenangnya, karena mengembangkan sportivitas pada diri putri. Dan kompetisi ini bertujuan untuk membangun kecerdasan sosial emosional,” kata Yoppi.
Karena olahraga tim seperti yoppi dan sepak bola melatih kerja sama tim, yang membangun kepercayaan diri, keterampilan interaksi, tanggung jawab, dan kepemimpinan. “Di luar itu juga menanamkan kedisiplinan, toleransi dan sikap pantang menyerah yang dapat membantu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bidang akademik,” ujarnya.
Setelah Kudus dan Surabaya, Milk Life Football Challenge akan diadakan di Jakarta dan Tangerang pada bulan Mei, Kudus dan Bandung pada bulan Juni, disusul pada bulan Juli (Yogyakarta dan Solo), Agustus (Semarang) dan Senin (Surabaya dan Kudus). Oktober (Bandung, Yogyakarta dan Solo), November (Jakarta, Tangerang dan Semarang), Desember (Kuddus).
Kategori usia 10
Juara : SDN Ngagel Rejo I
Juara Kedua : SDN Manukan Kulon II
Semifinal: SDN Jepara I dan SDN Manukan Kulon
Top Scorer KU 10: Annisa Noor Aini Putri Aryan (22 gol) – SDN Ngagel Rejo I
Pemain Terbaik KU 10: Annisa Noor Aini Putri Aryan – SDN Ngagel Rejo I
Kiper Terbaik KU 10: Arelin Belvania Ardianto – SDN Ngagel Rejo I
Tim Fair Play KU 10 : SD Manukan Kulon
Rentang Usia 12
Juara : SDN Ketabang I
Juara Kedua : SDN Mojo III
Semifinal: SDN Paparkeling V vs SDN Dr. Sutomo V
Pencetak Gol Terbanyak: Lokita Waranggani Olah Nismara – SDN Paparkling V
Pemain Terbaik: Maulidya Bonita Saputri – SDN Ketabang I
Kiper Terbaik: Kenzi Bramanti Dirgantara – SDN Ketabang I
Tim Fair Play : SD Al Islah A