iaminkuwait.com, JAKARTA – Riset terbaru LinkedIn mengungkap tiga tantangan terbesar yang dihadapi karyawan di kawasan Asia Pasifik. Penggunaan AI dalam pekerjaan sehari-hari dipandang sebagai tantangan besar (34%).
Tantangan lainnya adalah membuktikan bahwa mereka berhasil bekerja dari kantor (WFO) (28%), sekaligus berusaha memenuhi tuntutan atasan (27%). Dalam siaran pers yang diterima iaminkuwait.com, Rabu (6/11/2024), survei LinkedIn juga mengungkapkan bahwa 56% karyawan di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, meyakini AI akan mengubah pola kerja mereka secara signifikan. Selain itu, 51% profesional mengatakan pengembangan profesional mereka bergantung pada kemampuan mereka menggunakan alat AI dengan nyaman.
Akibatnya, semakin banyak profesional di Indonesia yang mencari peluang untuk meningkatkan keterampilan mereka menggunakan AI. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan kursus pembelajaran LinkedIn yang dirancang untuk meningkatkan tingkat AI di kalangan profesional dan karyawan non-teknis sebesar 117% pada tahun lalu.
Sebanyak 59 persen profesional di Asia Pasifik mengakui bahwa pengalaman saja tidak cukup untuk meraih kesuksesan karier. Di sisi lain, 40 persen mendukung pentingnya melanjutkan pendidikan untuk kemajuan. Lebih dari setengahnya, atau 53%, membutuhkan panduan mengenai keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi perubahan di tempat kerja.
Sementara itu, hanya 39 persen yang merasa dapat mengandalkan manajer untuk membantu mereka melewati masa-masa perubahan di tempat kerja. Sementara itu, 37 persen lainnya menggambarkan apa yang mereka yakini sebagai pengembangan karier, yang menunjukkan bahwa para profesional saat ini membutuhkan lebih banyak bantuan untuk menemukan jalur karier mereka dibandingkan sebelumnya.