Aktor Richard Gere Bicara tentang Peran Ikoniknya di Film Fenomenal Pretty Woman

iaminkuwait.com, JAKARTA – Film Pretty Woman mengukuhkan aktor Richard Gere sebagai pemeran utama pria terbaik di Hollywood. Meski begitu, Gere yakin karakternya tidak memiliki banyak substansi.

Dalam film “Pretty Woman”, karakter Gere, Edward Vivian (Julia Roberts), membayar untuk menyamar sebagai pacarnya selama seminggu agar bisa menghadiri beberapa acara kerja bergengsi. Seiring waktu keduanya jatuh cinta. Film ini menjadi salah satu film komedi romantis paling populer pada tahun 1990-an dan salah satu proyek Roberts dan Gere yang paling berkesan.

Pada Festival Film Venesia ke-81, Gere berbicara di kelas master seni sinema melalui akting, penulisan naskah, pencahayaan, musik, dan sulih suara, The Hollywood Reporter melaporkan. Di sana dia mengkritik perannya dalam Pretty Woman sebagai “kurang laku”.

Karakternya mengenakan jas dan memiliki gaya rambut yang bagus. “(Dengan nada sinis). Maksudku, tidak ada chemistry. Jelas tidak ada chemistry antara aktor dan aktris ini,” kutipnya di laman Screen Rant, Rabu (4/9/2024).

Meskipun film tersebut berisi beberapa adegan yang berhubungan dengan kehidupan karakter Edward di luar Vivian, kedalaman emosionalnya sebagian besar terbatas pada hubungannya. Wajar jika sang aktor memang sedikit ironis, namun hingga saat ini Gere tak bisa memungkiri chemistry antara dirinya dan Roberts.

Seperti yang dicatat oleh The Hollywood Reporter, adegan Pretty Woman mendapat tepuk tangan meriah selama kelas master. Itu adalah adegan ketika Vivian memasuki ruangan dan menemukan Edward sedang bermain piano dan Edward melepas pakaiannya dan mengenakannya padanya.

Terlepas dari kritik Gere terhadap karakter tersebut, “Pretty Woman” meraup lebih dari $460 juta, atau Rp 7 triliun, di box office global pada tahun 2024. Pada saat dirilis, film tersebut merupakan film terlaris kelima sepanjang masa. Karir dua aktor utamanya. Namun, Gere mengatakan bahwa dia dan rekan-rekan pemain serta kru tidak pernah meramalkan hasil akhir dari film tersebut. Di masterclass, dia mengatakan respon film tersebut melebihi ekspektasinya karena menurutnya tidak banyak orang yang akan memperhatikan film “kecil” seperti itu.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *