iaminkuwait.com, JAKARTA – Olimpiade Paris 2024 menjadi perbincangan hangat. Bukan hanya hasilnya, tapi kisah unik dan kontroversial yang menyertai game ini sejak upacara pembukaannya Belakangan ini beredar kontroversi terkait petinju Aljazair Iman Khalif.
Khalifa tampil di Paris untuk berkompetisi di kompetisi tinju 66 kg putri. Banyak perhatian tertuju pada larangan Khalif berlaga di Kejuaraan Tinju Dunia Wanita karena dianggap terlalu dominan hormon laki-laki.
Petinju Italia Angelina Carini menjadi korban pertamanya di Paris. Baru bermain selama 46 detik, Carini menyerah dan tidak mampu melanjutkan permainan Diakuinya, hidungnya terasa sakit parah setelah menerima pukulan berkali-kali dari Khalif.
Kiprah Khalifa di dunia olahraga mengingatkan kita pada pemain bola voli Indonesia Aprilia Manganang yang pernah bermain untuk tim voli putri Indonesia dan mendapat perlawanan dari negara tetangga. Hingga akhirnya pensiun, Aprilia didiagnosis mengidap hipospadia sehingga sulit menentukan jenis kelaminnya.
Aprilia menderita kelainan sistem reproduksi sejak lahir Terdapat kelainan bentuk dan lubang pada saluran reproduksi Keluarganya dan staf medis yang merawat Aprilia tidak begitu memahami penyakit tersebut. Saat itu, Aprilia dinyatakan berjenis kelamin perempuan karena alat kelaminnya yang berbeda Ia dibesarkan sebagai seorang wanita, namun tipe tubuhnya lebih mirip pria
Kondisi Apulia sebenarnya baru diketahui pada 3 Februari 2021 di RSPAD Gato Subroto, Jakarta Pusat, setelah beberapa kali menjalani tes kesehatan. Catatan medis menunjukkan Aprilia memiliki kadar testosteron yang tinggi. Tidak hanya itu, tidak ada organ dalam wanita di dalam organ dalam tersebut.
Setelah hasil rekam medis keluar dan dijelaskan secara detail, Apulia ditawari operasi revisi di RSPAD Gato Subroto. Aprilia pun menerima hasil tes kesehatannya dan setuju untuk menjalani operasi perbaikan alat kelamin. Tes yang dilakukan meliputi kadar testosteron, urologi, dan bahkan MRI
Faktanya, kelainan sistem reproduksi sangat umum terjadi sehingga menjadi kasus terbanyak kedua saat melahirkan anak laki-laki. Akhirnya Aprilia Manganon dinyatakan berjenis kelamin laki-laki dan nama serta identitasnya diubah Seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia berpangkat Sersan yang sekarang dikenal dengan nama Aprilio Perkasa Manganang.