Anak Epilepsi Tetap Harus Imunisasi Meski Khawatir Timbul Kekejangan

iaminkuwait.com, DEPOK – Anak penderita epilepsi tetap perlu mendapatkan vaksinasi. Meskipun ada kekhawatiran tentang kelenturan, ahli saraf pediatrik di Rumah Sakit Anak dan Ibu Hope, Dr. Pasang Caesaria Lestar agar manfaat vaksinasi jauh lebih besar.

“Bahkan penderita epilepsi pun harus mendapat vaksinasi secara teratur!” Dalam siaran Kementerian Kesehatan DKI Jakarta, Kamis (30/5/2024), Pandu mengatakan banyak anak penderita epilepsi yang melewatkan vaksinasi rutin karena takut kejang. Ia mencontohkan penelitian yang tidak menemukan perbedaan tingkat keparahan kejang antara anak penderita epilepsi dan anak yang belum vaksinasi.

Jika anak penderita epilepsi terkena penyakit yang bisa dicegah dengan vaksinasi, seperti campak, penyakitnya akan bertahan lebih lama, misalnya demam 6-7 hari, menurutnya. Dengan demam yang berkepanjangan, kata dia, potensi terjadinya kejang lebih besar.

Menurutnya, kejang pada pasien epilepsi disebabkan oleh berbagai pemicu, seperti kelelahan, cahaya terang, panas. Pandu mengatakan, dengan pengobatan rutin, kejang umumnya tidak terkendali dan baru terjadi setelah pengobatan berakhir.

Jadi vaksinasinya sendiri tidak menyebabkan kejang. Jadi ketakutannya pasti ada, tapi kalau dikelola dengan baik kemungkinan terjadinya kejang sangat kecil, ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya, anak penderita epilepsi tetap perlu diberikan vaksinasi, karena ini merupakan hak mereka untuk tumbuh kembang secara optimal, karena mereka jarang sakit dan tidak tertular penyakit menular. Namun dia mengingatkan mereka untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah atau menangani hal-hal seperti kejang.

Ia menyebutkan lima hal yang perlu dilaporkan, seperti kapan epilepsi pertama kali muncul, pengobatan yang diterima, kapan kejang terakhir, jenis kejang, dan pemicunya. “Kami juga merekomendasikan pilihan vaksinasi seperti vaksinasi DPT. DPT bagi yang punya epilepsi atau punya riwayat kejang demam, kami sarankan yang tipe seluler. , “katanya. Ia juga mengingatkan mereka bahwa anak-anak penderita epilepsi yang lebih tua harus mendapatkan vaksinasi tambahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *