Anak Terlalu Gemuk atau Kurus Berisiko Alami Gangguan Paru

iaminkuwait.com, JAKARTA – Berat badan yang tidak sehat pada anak, baik terlalu kurus maupun kelebihan berat badan, diyakini menyebabkan masalah paru-paru kronis, menurut penelitian terbaru yang dilakukan kelompok penelitian di Karolinska Institute di Swedia.

Fungsi paru-paru berkembang sejak dalam kandungan hingga dewasa, namun satu dari 10 anak mengalami perkembangan paru-paru yang tidak normal pada usia dini, yang dapat berdampak negatif terhadap fungsi paru-paru di kemudian hari, kata para peneliti.

Studi baru ini menemukan bahwa indeks massa tubuh (BMI) yang tidak sehat merupakan faktor risiko utama berkembangnya fungsi paru-paru yang buruk.

Studi yang dipublikasikan di European Respiratory Journal ini menunjukkan hubungan yang jelas antara BMI yang tidak normal dan fungsi paru-paru yang buruk, kata Dr. Gang Wang, peneliti dan pakar nutrisi di Karolinka Institute, seperti dilansir The Study, Rabu (13/11/2021). 2024).

Sebagai bagian dari proyek BAMSE, yang mengikuti lebih dari 4.000 anak sejak lahir hingga usia 24 tahun, penelitian ini melibatkan 3.200 peserta dengan setidaknya empat pengukuran BMI.

Fungsi paru-paru diukur pada usia 8, 16, dan 24 tahun dengan tes napas spirometri, yang mengukur kapasitas paru-paru dengan menghirup dan menghembuskan udara.

Anak-anak dengan BMI yang sangat tinggi atau BMI yang meningkat pesat menunjukkan gangguan fungsi paru-paru saat dewasa dibandingkan dengan anak-anak dengan BMI normal.

Selain itu, sampel urin dari kelompok ini menunjukkan peningkatan kadar metabolit asam amino histidin, serupa dengan yang terlihat pada penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronik. Gangguan paru-paru ini dapat dicegah.

Menariknya, dengan BMI awal yang tinggi, tetapi dengan BMI yang kembali normal saat pubertas, fungsi paru-paru tidak memburuk di masa dewasa, kata peneliti lain, Dr. Eric Mellen.

Menurut Mellen, temuan ini menyoroti pentingnya mengoptimalkan pertumbuhan anak sejak masa kanak-kanak hingga tumbuh dewasa awal.

“Fokusnya adalah pada kelebihan berat badan, tapi kita juga perlu mendaftarkan anak-anak dengan BMI rendah dan memasukkan langkah-langkah gizi,” kata Wang.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *