Analis : Konflik Timur Tengah Bisa Ciptakan Efek Domino di Pasar Keuangan

Radar Sumut, JAKARTA – Seorang analis keamanan mengatakan panas dan ketegangan politik yang berkepanjangan di kawasan Timur Tengah mungkin berdampak pada pasar keuangan di seluruh dunia.

“Akibat kisruh yang menimbulkan efek domino, timbul kekhawatiran investor akan menarik uang tunai dan beralih ke aset safe-haven,” kata analis senior MNC Securitas Harditya Wikaxana atau akrab disapa Didit, seperti dilansir Jakarta, Jumat (Antara ). 19/4/2024).

Adanya konflik akan menyebabkan peningkatan harga komoditas khususnya minyak mentah yang akan berdampak pada inflasi komoditas bagi negara-negara berkembang dan berkembang. Dengan meningkatnya inflasi, khususnya di Amerika Serikat (AS), hal ini akan mengurangi kemungkinan Federal Reserve (FED) akan menurunkan suku bunga secara signifikan, yang tentunya akan mempengaruhi kebijakan bank sentral lainnya.

“Dengan meningkatnya inflasi, khususnya di Amerika Serikat, akan membuat The Fed kecil kemungkinannya untuk menurunkan suku bunganya dan itu akan mempengaruhi kebijakan bank sentral lainnya,” kata Didit.

Kali ini, ia menyarankan para pedagang untuk fokus pada perusahaan atau saham yang terkait dengan komoditas di tengah gejolak politik di Timur Tengah. Pelaku pasar dapat fokus pada emiten yang terkait dengan produk dan membeli pada kelemahan (BoW) pada emiten yang memiliki basis dan kinerja yang baik.

Bursa saham Indonesia dan Asia turun tajam pada perdagangan hari ini Jumat (19/4/2024) akibat ketegangan di kawasan Timur Tengah. Pada perdagangan pukul 14.15 WIB, Indeks Indeks Industri (IHSG) terlihat melemah 74,33 poin atau 1,04 persen ke 7.092,47. Sedangkan indeks LQ45 kelompok saham 45 teratas turun 12,73 poin atau 1,36 persen menjadi 922,77 poin.

Sedangkan di bursa Asia, indeks Nikkei (Jepang) melemah 1.011,30 poin atau 2,66 persen menjadi 37.068,39, indeks Hang Seng (Hong Kong) melemah 157,06 poin atau 0,96 persen menjadi 16.297 poin.

Kemudian, indeks Shanghai (China) turun 8,95 poin atau 0,29 persen menjadi 3.065,26 dan indeks Straits Times (Singapura) kehilangan 13,08 poin atau 0,41 persen menjadi 3.174,57.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *