iaminkuwait.com, JAKARTA — Harga emas global mencapai level tertinggi seiring kuatnya sentimen yang mempengaruhinya. Pengamat komoditas sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memperkirakan harga emas global akan mencapai level 2.700 dolar AS per troy ounce pada bulan ini.
“Harga emas global kembali mengalami kenaikan yang signifikan. “Pada bulan September, harga emas global diperkirakan mencapai level 2.700 dolar AS per troy ounce,” kata Ibrahim dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (16/9/2024).
Mengutip Bloomberg, harga emas saat ini bergerak di level 2.586 dolar AS per troy ounce pada perdagangan Senin (16/9/2024). Diperkirakan dalam waktu dekat harga logam mulia ini akan segera mencapai level 2.600 dollar AS per troy ounce, dan kemudian naik ke level 2.700 dollar AS per troy ounce.
“Ada indikasi harga emas dunia dalam dua hari terakhir mendekati level 2.600 dolar AS per troy ounce. 2.600 merupakan level yang cukup fantastis saat ini,” ujarnya.
Ibrahim menjelaskan, setidaknya ada empat faktor yang mempengaruhi penguatan harga emas global. Pertama, faktor spekulatif penurunan suku bunga yang dilakukan bank sentral AS pada pekan ini, menyusul stagnannya data pengangguran. Ada indikasi bank sentral AS tidak memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps), melainkan sebesar 50 bps.
Yang ditunggu pasar adalah pernyataan bank sentral sendiri: jika setelah September akan menurunkan suku bunga sebanyak 110 basis poin lagi, jika diturunkan menjadi 50 basis poin, berarti hanya akan ada 60 basis poin. kiri “Inilah yang diharapkan. diharapkan, sehingga spekulasi penurunan suku bunga akan menyebabkan indeks dolar semakin melemah dan harga emas global semakin menguat,” jelasnya.
Kedua, pemilihan presiden AS yang terus memanas, menyusul kembali adanya upaya pembunuhan terhadap Donald Trump. Situasi ini kembali memanaskan politik di Amerika Serikat, sehingga para spekulan kembali memanfaatkannya untuk membeli emas global sebagai safe haven.
“Kita perlu mengetahui mengapa sering terjadi upaya pembunuhan terhadap Donald Trump, terutama karena besar kemungkinan pemilu presiden AS akan dimenangkan oleh Trump. Trump anti-Yahudi. Besar kemungkinannya ketika Trump memenangkan pemilu presiden pada bulan November, hal pertama yang akan dilihat adalah bahwa konflik di Timur Tengah mungkin akan terselesaikan, dan kemudian di Rusia-Ukraina kemungkinan besar juga akan terselesaikan. terselesaikan. hanya dalam 1-2 hari,” ujarnya.
Faktor ketiga adalah perlambatan ekonomi di Tiongkok, menyusul masalah gagal bayar obligasi real estat. Data neraca perdagangan yang dirilis baru-baru ini juga menunjukkan penurunan akibat penurunan impor dan ekspor. Situasi ini menandakan perekonomian Tiongkok saat ini sedang mengalami kontraksi yang sungguh luar biasa.
Di sisi lain, angka pengangguran di Tiongkok cukup tinggi: hampir 20 persen penduduk Negeri Panda mengalami PHK besar-besaran. Oleh karena itu, besar kemungkinan pemerintah akan kembali melakukan langkah-langkah stimulus besar-besaran.
Berikutnya, bank sentral China akan menurunkan suku bunga secara bertahap. Tujuannya agar para pengusaha Tiongkok, khususnya UMKM atau industri dalam negeri, kembali bangkit dan kembali berproduksi. Hal ini akan menciptakan sentimen positif terhadap pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
Terakhir (sentimen keempat), negara-negara yang berkonflik seperti China, Taiwan, Rusia, Eropa, dan Timur Tengah saat ini membeli emas dalam skala besar sebagai safe haven. Hal ini karena sedang terjadi perang besar atau perang dunia ketiga, mereka bersiap dengan cadangan emasnya,” jelasnya.