Anis Usul Prabowo Review Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

iaminkuwait.com, JAKARTA – Anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Biarwati meminta presiden terpilih mengkaji ulang atau merevisi angka pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen. Anis mengatakan target tersebut terlalu tinggi dan tidak masuk akal mengingat pertumbuhan ekonomi yang terlihat dalam beberapa tahun terakhir.

“Ini bukan perkara mudah, jika kita melihat 10 tahun masa jabatan Presiden Jokowi, kita melihat pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari angka lima persen,” kata Anis dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (17/1). 10/2024). ).

Prabowo, wakil dari daerah pemilihan Jakarta Timur, menegaskan tim ekonominya harus bekerja keras untuk keluar dari jebakan pertumbuhan lima persen. Lebih lanjut, Anis mengatakan Indonesia masih menghadapi kondisi perekonomian global yang masih lemah dan berada di bawah bayang-bayang ketidakpastian.

Anis mengatakan, situasi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti konflik regional, fragmentasi perekonomian negara, dan meningkatnya ketidakamanan yang berdampak pada hilangnya peluang pertumbuhan ekonomi. Anis mengatakan pada Juli 2024 bahwa Dana Moneter Internasional (IMF) Menurut World Economic Outlook (WEO) yang dirilis pada April 2024, pertumbuhan ekonomi dunia yaitu. Ia memperkirakan akan menjadi 3,2 persen pada tahun 2024 dan 3,3 persen pada tahun 2025.

Jadi sekali lagi, target delapan persen yang ingin dicapai Presiden terpilih Prabowo harus direvisi agar target pemerintahan ke depan lebih masuk akal, kata Anis.

Terkait kelompok ekonomi, Ketua Bidang Perekonomian dan Keuangan DPP PKS ini belum bisa menjawab banyak karena belum ada laporan resmi pembentukan kabinet. Dengan pembentukan kabinet mendatang yang lebih besar dari sebelumnya, Anis berharap komposisi kelompok ekonomi diisi oleh mahasiswa yang berpengalaman, cerdas, dan profesional, serta mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok.

“Ke depan kita berharap profil kelompok ekonomi mempunyai integritas yang kuat menghadapi tekanan perekonomian dunia dan kawasan. Dapat dipercaya di mata dunia,” kata Anis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *