iaminkuwait.com, JAKARTA – Energi panas bumi merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang potensinya sangat besar di Indonesia. Untuk memaksimalkan potensi ini, kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat penting. ESDM – Kolaborasi yang efektif antara EBTKE (pemerintah), pengembang (IPP), PLN (Offtaker) dan Asosiasi Panas Bumi Indonesia (Asosiasi Profesi) akan memastikan pembangunan berkelanjutan dan inovasi di bidang ini, dengan masing-masing pemangku kepentingan memainkan peran kunci.
Menumbuhkan industri panas bumi memerlukan langkah-langkah cepat dan terukur untuk memaksimalkan peluang sekaligus mengatasi tantangan yang muncul selama proses pengembangan. Dalam beberapa tahun terakhir
Penambahan kapasitas terpasang telah tercapai dan beberapa LCI telah dilelang seperti WKP Way Ratai (Chevron-PGE), Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Panas Bumi Sipanas (WPSPE) (Sinar Mas Group – Daya Mas Geopetra Pangarango) dan Rongkong. WPSPE (ormet panas bumi Indonesia).
Selain itu, telah selesainya kegiatan eksplorasi di beberapa wilayah Tugas Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (WPSPE) di WPSPE Hu’u Daha (Nusa Tenggara Barat), WPSPE Klabat Wineru (Sulawesi Utara), dan WPSPE Wapsalit (Maluku) menunjukkan berkembangnya aktivitas panas bumi.
Untuk mempercepat inovasi dan pengembangan energi panas bumi di Indonesia, beberapa model kerja sama telah dilaksanakan, seperti pengembangan pembangkit listrik biner pertama. Kolaborasi pengembangan teknologi pembangkit listrik biner ini telah membantu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya panas bumi, terutama untuk sumber daya bersuhu rendah dan menengah.
Kedua, akuisisi kepemilikan saham (M&A). Ada pengambilalihan dan merger perusahaan
Hal ini memungkinkan pengembang untuk memperluas operasi mereka dan meningkatkan kapasitas produksi lebih cepat. Ketiga, pembentukan perusahaan patungan adalah pembentukan perusahaan patungan antara BUMN dengan perusahaan lokal dan asing yang membawa teknologi baru dan investasi yang diperlukan untuk pengembangan WKP secara optimal.
Sebagai CEO Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API/INAGA), Zulfi Hadi menekankan pentingnya kerja sama dalam industri. Kolaborasi menjadi kunci untuk memaksimalkan potensi panas bumi di Indonesia. Bukan sekedar kerja sama
Namun inovasi juga diperlukan dalam teknologi dan birokrasi. Inovasi birokrasi memang penting agar industri ini bisa terus berkembang.
“Kolaborasi ini menjadi katalis yang akan mempercepat pembangunan dan
Pada Senin (19/08/2024), ia dikutip mengatakan: “Implementasi panas bumi untuk mewujudkan center of excellence panas bumi di Indonesia.”
Zulfi Hadi mengatakan pengembangan energi panas bumi merupakan wujud komitmen Indonesia dalam mencapai tujuan net zero emisi (NZE).
“Panas bumi mempunyai peran penting dalam mencapai target net zero. “Pengembangan dan pemanfaatan energi panas bumi tidak hanya berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca, tetapi juga memperkuat ketahanan energi negara,” kata Zulfi dalam laporan Antara.
Peran IIGCE dalam memfasilitasi kolaborasi multipihak sangatlah penting. IIGCE merupakan forum dimana berbagai pihak mulai dari pemerintah, pengembang, investor hingga ilmuwan dapat bertemu dan berdiskusi. Kegiatan ini menciptakan peluang untuk berbagi pengetahuan, memperkenalkan teknologi baru dan menjalin kemitraan strategis yang dapat mempercepat pengembangan proyek panas bumi. Menghadirkan pakar dan praktisi dari
Secara global, IIGCE juga membantu memperkenalkan inovasi terkini dan praktik terbaik yang dapat diterapkan di Indonesia.
“Kolaborasi yang efektif antara berbagai pemangku kepentingan merupakan kunci percepatan pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Kami optimis dengan sinergi ini kita mampu mencapai target energi terbarukan nasional. “IIGCE 2024 akan menjadi momen penting bagi seluruh pemangku kepentingan untuk berkumpul dan berbagi ilmu serta pengalaman,” ujar Boyke Bratakusuma, CEO IIGCE 2024 edisi ke-10.
IIGCE merupakan implementasi nyata dari komitmen API-INAGA bersama On Us Asia untuk berkolaborasi dan menjadikan IIGCE sebagai platform pendukung pengembangan panas bumi di Indonesia yang diharapkan bermanfaat, relevan dan lebih inovatif dari segi pengetahuan.
Tindakan yang lebih konkrit.
“Sebagai penyelenggara kegiatan IIGCE, On Us Asia bekerja sama dengan API-INAGA mengundang seluruh pemangku kepentingan industri panas bumi untuk berpartisipasi dalam IIGCE 2024 edisi ke-10. Acara ini akan menjadi platform penting untuk pertukaran pengetahuan, pengalaman dan inovasi terbaru di industri panas bumi IIGCE 2024 “Berkat kerja sama yang erat, kami dapat mendorong pembangunan yang lebih cepat dan berkelanjutan di kawasan ini,” kata direktur proyek Junior Kainama.
Kedepannya, API-INAGA akan terus berperan aktif dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia melalui kegiatan IIGCE yang bertujuan untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama antar berbagai pemangku kepentingan. Dengan cara ini, Indonesia dapat terus menjadi pemimpin dunia dalam pemanfaatan energi panas bumi secara berkelanjutan.