Bahaya Memencet Jerawat, Jangan Lakukan Bisa Bikin Nyesel!

iaminkuwait.com, JAKARTA – Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang paling banyak dialami oleh semua usia. Meski sering dianggap sebagai masalah kosmetik sederhana, jerawat bisa menimbulkan akibat yang lebih serius jika tidak ditangani dengan baik.

Salah satu kebiasaan buruk yang sering ditemui adalah memencet jerawat. Meski tampak memuaskan, jerawat yang muncul dapat memicu berbagai masalah kulit yang lebih serius:

Resiko timbulnya jerawat

1. Polusi

Saat Anda memencet jerawat, lapisan kulit yang melindungi jerawat akan pecah sehingga bakteri yang ada di tangan atau permukaan kulit bisa masuk ke dalam luka terbuka tersebut. Hal ini dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah, mengakibatkan kemerahan, bengkak, dan bahkan pembentukan abses.

2. Peradangan yang memperburuk keadaan

Memencet jerawat bisa memicu peradangan yang lebih dalam. Kondisi ini membuat jerawat semakin parah dan sulit disembuhkan. Peradangan berlebihan ini juga dapat memperluas area yang terkena jerawat.

3. Pembentukan bekas luka

Salah satu efek jangka panjang yang paling merusak dari memencet jerawat adalah jaringan parut. Jaringan kulit yang terluka parah akan tumbuh kembali secara tidak sempurna sehingga menimbulkan bekas luka yang mungkin sulit dihilangkan atau bahkan permanen.

4. Hiperpigmentasi

Luka akibat jerawat dapat memicu produksi melanin yang berlebihan sehingga menimbulkan hiperpigmentasi atau flek hitam pada kulit. Hal ini membuat bekas jerawat tampak semakin kentara dan sulit ditutupi dengan kosmetik.

Cara mencegah bekas jerawat

Untuk mencegah timbulnya bekas jerawat, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Hindari memencet jerawat

Langkah pertama dan terpenting adalah jangan pernah memencet jerawat. Biarkan jerawat mengering dan sembuh dengan sendirinya atau gunakan obat yang dianjurkan dokter kulit.

2. Bersihkan wajah secara rutin

Membersihkan wajah dua kali sehari dengan pembersih yang sesuai dengan jenis kulit dapat membantu menjaga pori-pori tetap bersih dan mencegah timbulnya jerawat.

3. Penggunaan krim dan serum anti inflamasi

Krim dengan bahan anti inflamasi seperti asam salisilat atau benzoil peroksida dapat membantu mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan jerawat.

4. Perawatan dermatologis

Konsultasikan dengan dokter kulit mengenai perawatan yang dapat membantu mencegah bekas jerawat seperti chemical peeling, terapi laser, atau microneedling.

5. Gunakan tabir surya

Paparan sinar UV dapat memperburuk bekas jerawat dan hiperpigmentasi. Oleh karena itu, gunakanlah tabir surya dengan SPF yang sesuai setiap hari untuk melindungi kulit Anda dari sinar matahari.

* Artikel ini dibuat oleh AI dan diverifikasi oleh tim editorial.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *