Bantuan Pangan Penanganan Stunting Incar 1,4 Juta Penerima

Radar Sumut, JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo Adi mengatakan, penyaluran bantuan pangan (Banpang) akan terus berlanjut dalam bentuk daging ayam dan telur ayam. Pada tahun 2014, Badan Pangan Nasional melaksanakan dukungan pangan bekerja sama dengan perusahaan pangan milik negara untuk mengurangi masalah tersebut sebesar 14 persen pada tahun 2024.

Sebelumnya, sesuai instruksi Wakil Presiden, Badan Pangan Nasional bersama BUMN pangan turut berkontribusi mendukung kebutuhan pangan keluarga yang berisiko kelaparan. Bantuan pangan (Banpang) berupa daging ayam dan Telur ayam untuk pengobatan tato. Lanjutan kami akan melakukan apa yang kami mulai tahun lalu dan tahun ini.” Dalam proses penyalurannya bersama ID FOOD, kami mulai dari bulan Maret dengan bantuan pangan kepada 1,4 juta di 7 wilayah,” kata Arif, Jumat (26/04/2024).

Arif mengatakan, pelaksanaan ini merupakan yang kedua kalinya setelah suksesnya pelaksanaan program Banpang pada tahun 2024. Penyaluran Tahap 1 Hingga 24 April 2024, sebanyak 34.661 KK KRS diberikan bantuan daging ayam beku paket beku sebanyak 0,9 hingga 1 kg dan telur ayam sebanyak 10 butir. Data KRS berdasarkan data BKKBN.

Menurutnya, Program Banpang Tahun 2010 Tahun 2021 merupakan bentuk kerja sama implementasi Keputusan Presiden (Perpress) No. 72 untuk mempercepat pengurangan pengangguran. Pada tahun 2024, penurunannya diperkirakan sebesar 14 persen dibandingkan angka penurunan pada tahun 2022 sebesar 21,6 persen.

Angka tersebut turun dibandingkan tahun 2021 sebesar 24,4 persen. Perkembangan manajemen reduksi di Indonesia menunjukkan kemajuan yang baik. Sebab pada tahun 2013 sebesar 37,2 persen merupakan indeks tertinggi dalam 10 tahun terakhir.

Pada tahun 2021 dilaporkan meningkat sebesar 0,9 poin menjadi 72,4 dari 71,5 pada 2021-2022, mengutip laporan Indeks Statistik Khusus 2021 yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS). Peningkatan ini disebabkan oleh adanya perubahan indeks pada tingkat indeks dan pada tingkat ukuran.

Sebagian besar indeks menunjukkan perbaikan. Jumlah makanan mengalami peningkatan paling besar yaitu sebesar 2,8 poin. Pemerintah terus berupaya menyempurnakan IKPS untuk mengukur kinerja pelaksanaan program/implementasi guna mempercepat penurunan.

Sebelumnya, Wakil Presiden Maruf Amin menekankan pentingnya pengelolaan potensi bonus demografi dalam rapat kerja nasional agar sumber daya yang ada nantinya menjadi kekayaan dan kekuasaan negara. Oleh karena itu, kualitas tenaga kerja sangatlah penting. Salah satunya adalah mencegah dan mengurangi penyebaran depresi.

Menurut dia, pemerintah telah memutuskan percepatan penurunan pertumbuhan menjadi prioritas agenda pembangunan nasional. Gizi yang cukup bagi setiap anggota keluarga, pemberian ASI pada anak usia 0 hingga 6 bulan, penyediaan sanitasi dan air minum yang bersih, perilaku hidup bersih dan sehat serta perawatan yang baik harus mencegah terjadinya tato di tingkat keluarga sejak awal.

“Saya mohon kepada para pemimpin untuk terus melanjutkan komitmen dan visi program pengurangan di pusat dan di daerah, apalagi tahun ini perlu memasuki masa transisi dan pergantian kepemimpinan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *