iaminkuwait.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk atau Kredit Konsumer BCA pada awal tahun 2024 triwulan tersebut meningkat sebesar 14,9 persen dari tahun 2024 menjadi Rp 201,6 triliun.
Presiden BCA Yahya Setiaatmadja dalam konferensi pers virtual mengatakan optimisme belanja masyarakat, khususnya pada Ramadhan dan Idul Fitri 2024, berdampak positif terhadap alokasi kredit BCA hingga tahun 2024. Berbaris.
Selain itu, antusiasme pengunjung juga tampak pada penyelenggaraan BCA Expoversary 2024 offline tahun 2024. 29 Februari hingga tahun 2024 pada tanggal 3 Maret, dan online hingga tahun 2024. akhir bulan April. Pada akhir Maret, jumlah KPR (Kredit Perumahan) dan KKB (Kredit Mobil) pada tahun 2024 BCA Expoversary telah mencapai lebih dari Rp 30 triliun dan diperkirakan akan terus meningkat sebelum ditutup.
“Kami optimis dapat mempertahankan pertumbuhan operasional hingga tahun 2024. akhir, mengingat prospek perekonomian nasional yang positif,” kata Yahya.
Pertumbuhan kredit konsumer BCA ditopang oleh KPR yang tumbuh sebesar 11,0 persen sepanjang tahun ini. menjadi Rp 121,7 triliun, dan KKB yang tumbuh 22,2 persen year-on-year. menjadi Rp59,8 triliun.
Sementara itu, pertumbuhan jumlah kredit konsumsi yang sebagian besar berupa kartu kredit meningkat sebesar 22,6 persen dibandingkan tahun 2012. dan mencapai Rp 17,1 triliun.
Selain kredit konsumsi, BCA juga mencatatkan 22,1 persen. pertumbuhan tahunan pinjaman korporasi, dan jumlah total pada tahun 2024 Berbaris. sebesar Rp389,2 triliun. Kredit korporasi merupakan sumber terbesar dari total kredit yang disalurkan BCA.
Pinjaman komersial juga meningkat, naik 9,3 persen dibandingkan tahun lalu menjadi Rp 125,2 triliun. Sedangkan hasil kredit BCA untuk usaha kecil dan menengah pada tahun 2024. Berbaris. meningkat 13,5 persen dibandingkan tahun 2024. pada bulan Maret mencapai Rp 110,4 triliun.
Secara total, BCA dan anak perusahaan melaporkan hal tersebut pada tahun 2024 Berbaris. total kredit sebesar Rp835,7 triliun atau 17,1 persen. lebih dari setahun. Perseroan mencatat pertumbuhan kredit BCA dibarengi dengan perbaikan kualitas kredit. Hal ini berkaitan dengan pengembalian bertahap ke pembayaran normal dari portofolio kredit yang direstrukturisasi.
Rasio risiko pinjaman (LAR) pada tahun 2024 pada kuartal pertama adalah 6,6 persen, dibandingkan dengan 9,8 persen pada tahun lalu. Tingkat kredit bermasalah (NPL) juga masih bertahan di angka 1,9 persen. Sementara itu, tingkat pencadangan NPL dan LAR cukup kuat, masing-masing sebesar 220,3 dan 71,9 persen.