Beroperasi Lebih 100 Tahun, PLTA Bengkok Jadi Bukti Perjalanan Panjang PLN Gunakan EBT

iaminkuwait.com, BANDUNG – PT PLN (Persero) tetap mempertahankan kapasitas pembangkit listrik tenaga air (PLTA) tertua di Indonesia. PLTA Bengkok alias PLTA Bengkok terletak di Jawa Barat. Hal ini menjadi bukti komitmen PLN dalam pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

PLTA Bengkok telah ada sejak tahun 1923; Dioperasikan oleh anak perusahaan PLN Indonesia Power (PLN IP), merupakan sumber listrik bersih untuk wilayah Bandung dan sekitarnya. Pembangkit listrik ini diakui sebagai bangunan cagar budaya di Bandung. Untuk menjaga keasliannya, pabrik masih menggunakan mesin dan peralatan asli yang dioperasikan dengan tangan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan kehadiran PLTA Pembangkit Bengkok merupakan bukti perjalanan panjang kemampuan PLN dalam memanfaatkan EBT.

“Kami berpengalaman bertahun-tahun dalam mengoperasikan pembangkit EBT. PLTA Bengkok telah kami operasikan sejak Indonesia merdeka. Usianya sudah lebih dari satu abad, namun masih dalam kondisi prima,” tulis Darmawan. Rabu. (9 April 2024).

Ia menambahkan, keberhasilan PLN mengoperasikan PLTA Bengkok mencerminkan semangat PLN dalam melaksanakan transisi energi.

“Pembangkit listrik ini mencerminkan semangat PLN sebagai tulang punggung transisi energi positif, NZE yang kita tuju pasti bisa kita capai,” kata Darmawan.

Direktur Senior PLN Indonesia Power Unit Usaha Pembangkitan Saguling, Doni Bakar menjelaskan, PLTA Bengkok memiliki empat pembangkitan di dua lokasi berbeda. Lokasi induk PLTA Bengkok mempunyai 3 unit yang menghasilkan total daya 3 x 1.050 kilowatt (kW) dan satu unit lainnya adalah PLTA Dago yang menghasilkan 700 kW. Dengan demikian, total listrik bersih yang dihasilkan bisa mencapai 3,85 megawatt (MW).

Daerah penerima listrik dari PLTA Bengkok adalah Sukaresmi, Dago dan Bengkok. Namun dengan meningkatnya kebutuhan listrik, kata Doni, PLTA Bengkok kini menjadi perusahaan distribusi listrik yang memberikan dukungan bagi Kota Bandung.

Dijelaskannya, PLN terus melakukan berbagai perawatan rutin untuk menjamin keandalan operasional PLTA Bengkok. Ada dua jenis pemeliharaan berkala, pemeliharaan preventif dan pemeliharaan berkala.

Selain itu, inspeksi umum juga dilakukan terhadap PLTA Benkkok setelah 24.000 hingga 30.000 jam beroperasi. Setelah itu, Setiap 40.000 hingga 45.000 jam operasional atau setiap 6 hingga 7 tahun; Kami juga melakukan renovasi seluruh bagian PLTA Bengkok.

Dengan langkah tersebut, PLTA Bengkok bisa tetap dalam kondisi baik meski sudah beroperasi lebih dari 100 tahun.

“Kami berkomitmen untuk memastikan PLTA Bengkok tetap menjadi pembangkit energi hijau yang berkelanjutan. Ini merupakan bagian dari sejarah panjang penggunaan energi di Indonesia,” pungkas Doni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *