BI: Perbankan Masih Punya Cukup Amunisi Pembiayaan

iaminkuwait.com, SAMOSIR – Bank Indonesia (BI) memastikan perbankan masih memiliki dana yang cukup untuk menyalurkan pendanaan. Selain itu didukung dengan penguatan Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (MLP).

“Hal ini menambah insentif bagi KLM sehingga perbankan mempunyai amunisi yang cukup dan kami memindahkannya ke sektor-sektor dengan leverage dan kinerja yang baik,” Joko Prastowo, kepala departemen kebijakan stabilitas makro BI, mengatakan dalam sesi pelatihan dengan wartawan BI di Samosir Utara. Sumatera, Minggu (28 April 2024). 

Misalnya, bank-bank pemerintah bisa mendorong pembiayaan sektor sekunder dengan mendapatkan insentif, lanjut Joko. Selain itu, juga dapat mendongkrak sektor real estate sehingga mendongkrak perekonomian. 

Ia menambahkan, saat ini AL/DPK perbankan masih sangat tinggi yakni 27 persen. Tertinggi yang pernah mencapai 30% pada masa pandemi Covid-19 karena tidak mengeluarkan pinjaman dan disimpan dalam instrumen moneter.

Artinya bank ini punya surat berharga dan SBN. Instrumen moneter kita sebenarnya bisa diubah menjadi kredit, kata Joko. 

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Vargiyo mengatakan penyaluran kredit perbankan terus tumbuh. Pada triwulan I tahun 2024, pertumbuhan saldo pinjaman cukup pesat yaitu sebesar 12,40% per tahun, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan pinjaman di hampir seluruh sektor perekonomian. 

“Dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit yang kuat didorong oleh berlanjutnya selera perbankan, didukung oleh permodalan yang kuat dan likuiditas yang memadai,” kata Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI April 2024. 

Perry memastikan ketersediaan likuiditas perbankan tercermin dari tingginya rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) sebesar 27,18% yang didukung oleh KLM Bank Indonesia. Untuk mencapai target pertumbuhan kredit tahun 2024, dengan mempertimbangkan pertumbuhan pihak ketiga sebesar 7,44% year-on-year mulai Maret 2024, perbankan mengoptimalkan pendanaan kredit melalui strategi manajemen aset dengan fokus pada keamanan, likuiditas, dan profitabilitas. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *