REPUBLIK. surplus tersebut mendukung stabilitas eksternal perekonomian Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus perdagangan Indonesia sebesar USD 2,90 miliar pada Agustus 2024. Angka tersebut meningkat dari surplus USD 0,50 miliar pada Juli 2024.
“Bank Indonesia memandang surplus perdagangan ini positif untuk lebih mendukung stabilitas eksternal perekonomian Indonesia,” kata Asisten Gubernur BI Erwin Haryono, Selasa (16/9/2024).
Data BPS menunjukkan, tingginya surplus perdagangan terutama disebabkan oleh peningkatan surplus perdagangan nonmigas. Pada Agustus 2024, neraca perdagangan nonmigas mencatat surplus USD 4,34 miliar dibandingkan ekspor migas, meningkat menjadi USD 22,36 miliar.
Perkembangan positif ekspor nonmigas ditopang oleh ekspor barang berbasis sumber daya alam seperti lemak dan minyak hewan/nabati (CPO), bijih logam, terak dan abu, serta barang jadi seperti peralatan listrik. dan peralatan, mesin, kendaraan dan bagian-bagiannya.
Berdasarkan negara tujuannya, ekspor migas ke China, Amerika Serikat (AS), dan India menjadi penyumbang besar ekspor Indonesia. Defisit perdagangan migas tercatat menyempit menjadi USD 1,44 miliar pada Agustus 2024 akibat penurunan impor migas yang lebih besar dibandingkan penurunan ekspor migas.
“Ke depan, Bank Indonesia akan memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lainnya untuk meningkatkan stabilitas eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Erwin.