iaminkuwait.com, JAKARTA – Bisnis pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE) di Indonesia masih memiliki potensi besar. Pada tahun 2024, bisnis ini diperkirakan tumbuh sekitar 12-17 persen dibandingkan tahun 2023.
“Bisnis MICE di Indonesia memiliki potensi yang besar. Kami perkirakan akan tumbuh sekitar 12-17 persen pada tahun 2024. Salah satu penyebabnya adalah perekonomian nasional yang baik,” kata Komisaris Utama PT Royalindo Expoduta Iqbal Alan Abdullah kepada media di Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Ia menambahkan, kelancaran penyelenggaraan Pemilihan Presiden (PILPRESS) dan Pemilihan Legislatif (PILEG) pada tahun 2024 akan mendukung pertumbuhan bisnis MICE. “Pada tahun 2023, nilai bisnis MICE secara nasional mencapai sekitar 3 miliar dolar AS atau Rp 45 triliun,” kata mantan Ketua Umum DPP Dewan Pariwisata Indonesia (Depari) ini.
Pada tahun 2022, sektor MICE di Indonesia diperkirakan tumbuh 14 persen menjadi 2,23 miliar dolar AS dibandingkan tahun 2021 yang diperkirakan sebesar 1,95 miliar dolar AS. Bisnis MICE diperkirakan akan tumbuh sekitar 20 persen pada tahun 2021 setelah dilanda pandemi Covid-19 pada tahun 2020.
“Tahun 2021 ini pemerintah tengah menggalakkan penyelenggaraan konferensi internasional agar bisnis MICE kembali bangkit dibandingkan tahun 2020. Pertumbuhannya akan terus berlanjut hingga tahun 2023. Bahkan ke depan akan terus tumbuh,” klaim Iqbal.
Menurut Iqbal, selain didorong oleh aktivitas pemerintah, bisnis MICE di Indonesia juga dipengaruhi oleh aktivitas organisasi profesi internasional. “Contohnya organisasi profesi kedokteran yang banyak memuat dokter spesialis, mulai dari dokter jantung, THR hingga bedah. Organisasi profesi internasional rutin mengadakan pertemuan dan berpindah dari satu negara ke negara lain,” ujar Ketua DPP Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) ini.
Sebagai perusahaan yang sudah 35 tahun menggeluti bisnis MICE, Iqbal optimis pasar Indonesia masih besar. “Kami melihat pasar MICE yang ada masih kurang dimanfaatkan. Oleh karena itu, potensinya masih besar,” dalihnya.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan MICE memiliki kontribusi yang tinggi terhadap perekonomian masyarakat karena wisatawan MICE diperkirakan mengeluarkan biaya 3-4 kali lipat dibandingkan hiburan. Setelah itu, long stay dan kegiatan MICE di tingkat internasional menjadi peluang promosi efektif Indonesia di kancah dunia.