Black Caviar, Kuda Pacu Legendaris Australia Meninggal Dunia Setelah Disuntik Mati

iaminkuwait.com, JAKARTA – Kuda pacuan Australia, Black Caviar, yang memiliki rekor tak terkalahkan sebanyak 25 kemenangan antara 2009 hingga 2013, meninggal dunia pada Sabtu (17/08/2024). Kabar duka tersebut dibenarkan dalam pernyataan Victoria Racing Club.

Pelatih kuda legendaris Peter Moody mengklaim bahwa Kaviar Hitam disuntik mati setelah melahirkan anak kuda yang menderita laminitis. Ini adalah penyakit yang menyebabkan rasa sakit pada kuku kuda.

Selama karirnya, Black Caviar memenangkan 25 dari 25 balapan, menghasilkan hadiah uang lebih dari $5,3 juta. Dari 2010 hingga 2013, ia diakui sebagai kuda pacuan terbaik di dunia oleh International Federation of Jumping Authorities. Beberapa media bahkan menjulukinya sebagai “kuda pacuan paling populer di dunia”.

“Sangat jarang kita mendapatkan kuda yang melintasi batas-batas olahraga ini. Tapi semua orang, meski mereka tidak menonton pacuan kuda, tahu siapa Black Caviar,” kata Matt Hill kepada Australian Broadcasting Corporation.

Popularitas Black Caviar bahkan melampaui dunia balap kuda. Pada tahun 2012, surat kabar tersebut menobatkannya sebagai atlet wanita terbaik, mengalahkan pelari gawang Olimpiade Sally Pearson. Pada tahun yang sama, kaviar hitam menjadi hewan pertama yang muncul di sampul majalah Vogue Australia.

“Kuda betina yang canggih ini bukanlah gadis sampul biasa. “Tidak dapat disangkal dia sangat cantik,” kata majalah itu saat itu, dilansir The New York Times, Senin (19/8/2024).

Salah satu kemenangan paling dramatis Black Caviar terjadi di Royal Ascot di Inggris pada tahun 2012, ketika media lokal mulai menjulukinya sebagai “Keajaiban dari Bawah”. Jokinya Luke Nolen melepaskan kendali sebelum garis finis dan kuda lainnya mengalahkan Kaviar Hitam dengan selisih tipis. Namun dia mampu mempertahankan kemenangannya dan Ratu Elizabeth II menepuk hidungnya setelah balapan.

Di puncak ketenarannya, Black Caviar menciptakan euforia masyarakat terhadap olahraga tersebut di Australia. Penonton mengibarkan bendera dengan warna khasnya: merah jambu salmon dengan bintik-bintik hitam. Bahkan ada yang memakai dasi bermotif – dijual di toko resmi Black Caviar yang juga memiliki koleksi sampo dan kondisioner kuda.

“Dia membuat orang merasa senang dan saya yakin suatu hari nanti para penggemar lama akan bangga melihatnya balapan,” kata sejarawan balap kuda Australia Wayne Peake pada tahun 2012.

Pada tahun 2013, Moody mengumumkan bahwa kaviar hitam akan dipensiunkan dan digunakan untuk pembibitan. “Dia melakukan semua yang kami minta, dia tidak bisa berbuat lebih banyak lagi,” kata Moody saat itu.

Pengunduran diri Black Caviar juga menjadi berita utama. Perdana Menteri Australia saat itu, Julia Gillard, mengatakan di media sosial bahwa kuda itu sangat berarti bagi Australia. “Kami belum pernah melihat sesuatu seperti kaviar hitam sebelumnya dan mungkin tidak akan pernah lagi,” katanya.

Black Caviar telah menjadi bapak sembilan anak kuda, termasuk Prince of Caviar, Out Of Caviar, Ready For Caviar, dan Invincible Caviar, menurut racing.com.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *